Jawaban:

Untuk menentukan pereaksi pembatas, pereaksi sisa, dan mol NaCl yang terbentuk, kita perlu membandingkan koefisien stoikiometri antara NaOH dan HCl dalam persamaan reaksi.

Dari persamaan reaksi yang diberikan:

NaOH(aq) + HCl(aq) → NaCl(aq) + H2O(aq)

Koefisien stoikiometri antara NaOH dan HCl adalah 1:1, yang berarti 1 mol NaOH membutuhkan 1 mol HCl untuk bereaksi secara sempurna.

A. Pereaksi Pembatas:

Untuk menentukan pereaksi pembatas, kita perlu membandingkan jumlah mol NaOH dan HCl yang digunakan.

Mol NaOH = volume (L) × konsentrasi (mol/L)

Mol NaOH = 0.1 L × 0.2 mol/L = 0.02 mol

Mol HCl = volume (L) × konsentrasi (mol/L)

Mol HCl = 0.1 L × 0.1 mol/L = 0.01 mol

Karena koefisien stoikiometri adalah 1:1, artinya 1 mol NaOH membutuhkan 1 mol HCl, dan jumlah mol HCl (0.01 mol) lebih kecil dari jumlah mol NaOH (0.02 mol), maka HCl adalah pereaksi pembatas.

B. Pereaksi Sisa:

Pereaksi sisa adalah zat yang tidak terpakai setelah reaksi selesai. Dalam hal ini, NaOH adalah pereaksi sisa.

Mol NaOH yang tidak bereaksi = mol NaOH awal - mol NaOH yang bereaksi

Mol NaOH yang tidak bereaksi = 0.02 mol - 0.01 mol = 0.01 mol

C. Mol NaCl yang Terbentuk:

Karena koefisien stoikiometri antara NaOH dan NaCl adalah 1:1, maka jumlah mol NaCl yang terbentuk juga akan menjadi 0.01 mol.

Jadi, untuk sistem reaksi ini:

A. Pereaksi pembatas adalah HCl.

A. Pereaksi pembatas adalah HCl.B. Pereaksi sisa adalah NaOH.

A. Pereaksi pembatas adalah HCl.B. Pereaksi sisa adalah NaOH.C. Jumlah mol NaCl yang terbentuk adalah 0.01 mol.