Jawaban:

Setelah patung-patung dihancurkan, kapak bekas menghancurkan patung-patung pun dikalungkan dileher patung yang disisakan masih utuh. Setelah nabi Ibrahim ketahuan bahwa beliau sebagai pelaku yang menghancurkan patung, beliau pun ditangkap dan ketika disidang membalikan pertanyaan ‘’Mengapa sisa patungnya tidak menghabiskan diri sendiri?’’.

Kemudian beliau melanjutkan pertanyaan ‘’Mengapa kalian menyembah patung-patung yang hanya terdiam membisu dan tidak bisa melakukan apa-apa?’’. Semakin nabi Ibrahim AS bertanya kepada Raja Namrud semakin pula kemarahan membakar dirinya. Nabi Ibrahim AS pun kemudian menyeru Raja Namrud untuk menyembah Allah SWT. Setelah kemarahan Raja Namrud memuncak akhirnya dia pun menuruh pasukannya untuk membakar nabi Ibrahim AS. Kemudian seluruh masyarakat dinegrinya disuruh untuk mengumpulkan kayu bakar. Bahkan konon ibunya sendiri juga dipaksa untuk menyiapkan kayu bakar untuk membakar putranya. Diceritakan bahwa nabi Ibrahim AS dilemparkan dari dua tiang yang terdapat tali karet atau semacam ketapel yang ada di Benteng Urfa, beliau pun akhirnya masuk dalam kobaran api yang sangat besar. Api terus berkobar namun dengan izin Allah SWT api pun tidak menghanguskan nabi Ibrahim AS, seperti dituliskan dalam al-Quran surat al-Anbiyâ ayat 69 yang berbunyi ‘’Wahai Api! Jadilah kamu dingin dan penyelamat bagi Ibrahim’’. Setelah berapa lama akhirnya api berubah menjadi air dan kayu bakar pun berubah menjadi ikan-ikan yang hingga saat ini menghuni kolam yang dikenal dengan nama Balıklıgöl. Ikan-ikan yang ada di dalam kolam dianggap sebagai ikan suci nan keramat hingga tidak ada seorang pun yang berani menangkap apalagi memakannya.