Relawan DifableDi tengah pandemik virus Corona, banyak hal yang bisa

Berikut ini adalah pertanyaan dari safitrip527 pada mata pelajaran B. Indonesia untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Relawan DifableDi tengah pandemik virus Corona, banyak hal yang bisa dilakukan agar tetap produktif entah dengan bekerja dari rumah, membuka donasi melalui berbagai platform, menjadi relawan, bahkan melakukan aksi sosial untuk membantu memenuhi kebutuhan sesama terutama kepada mereka yang terpaksa berhenti bekerja akibat pandemik ini.
Kasus bertambahnya orang yang terjangkit virus Corona, membuat masyarakat tergerak hatinya untuk membantu para tenaga medis berjuang melawan virus corona dengan membuat APD (Alat Pelindung Diri).
Kisah relawan difabel bernama Norfarrah Syahirah Shaari tengah menjadi perbincangan media Malaysia usai videonya yang sedang menjahit Alat Pelindung Diri menggunakan mesin jahit diunggah ke laman media sosial. Yang membuat netizen terharu, ia menjahitnya tidak menggunakan tangan melainkan dengan kaki. Nofarrah merupakan penjahit yang berkebutuhan khusus karena tidak memiliki tangan.
Menurutnya, menjadi relawan membuatnya gembira. Ia menjadi bagian dari proyek #CommunityToComunity, sebuah pogram Charity and Social Responsibility yang melibatkan 10 anggota dari Community College Teluk Intan, Malaysia. Kegiatan menjahit APD diadakan oleh sekelompok relawan yang terdiri dari 20 penjahit komunitas. Tujuan pembuatan APD adalah untuk membantu para tenaga medis di Rumah Sakit Teluk dan Klinik Kesehatan Teluk Intan.
Nofarrah dan relawan lainnya menjahit kain sepanjang 400 meter yang sebelumnya sudah dibentuk pola oleh salah satu pihak perguruan tinggi setempat yang kemudian dijahit dengan menggunakan mesin jahit untuk menghasilkan hazmat sebagai alat pelindung diri para tenaga medis.
Banyak warga net yang penasaran, bagaimana Noffarah yang mempunyai keterbatasan fisik dapat menjahit APD. Videonya yang sedang menjahit diunggah diberbagai laman media sosial dan media lainnya. Dalam video tersebut, ia memperlihatkan kepiawaiannya dalam menggunakan mesin jahit mulai dari menjahit, menggunting, sampai Alat Pelindung Diri (APD). Ia selalu semangat untuk menjalani hidupnya dengan segala keterbatasan yang ada.
Baginya, hidup di dunia harus bermanfaat bagi orang lain. Saat menjadi relawan covid-19, ia merasa hidupnya semakin berharga dan membuatnya bahagia.

apasaja tokoh penokohan, tempat, suasana, dan waktu dalam cerita tersebut ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Tokoh penokohan:

Norfarrah Syahirah Shaari - relawan difabel yang menjahit APD untuk membantu tenaga medis selama pandemik Corona.

Para tenaga medis di Rumah Sakit Teluk dan Klinik Kesehatan Teluk Intan - orang-orang yang akan menggunakan APD yang dijahit oleh Norfarrah dan relawan lainnya.

Tempat:

Community College Teluk Intan, Malaysia - tempat di mana Norfarrah menjadi relawan dan terlibat dalam proyek #CommunityToComunity.

Rumah Sakit Teluk dan Klinik Kesehatan Teluk Intan - tempat di mana APD yang dijahit oleh Norfarrah dan relawan lainnya akan digunakan.

Suasana:

Pandemik virus Corona - keadaan yang menginspirasi banyak orang untuk membantu dan menjadi relawan selama krisis kesehatan ini.

Kegiatan menjahit APD - suasana di mana Norfarrah dan relawan lainnya bekerja untuk membantu para tenaga medis.

Waktu:

Saat pandemik virus Corona - waktu di mana cerita ini terjadi.

Tidak disebutkan secara spesifik waktu lainnya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh cubitfinder dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 06 Jun 23