Objektif audit untuk transaksi dan saldo umum adalah berbeda karena fokusnya pada hal yang berbeda dalam audit laporan keuangan.

Objektif audit untuk transaksi adalah untuk memastikan bahwa transaksi yang dicatat dalam laporan keuangan telah terjadi, sah, dan akurat, serta telah diproses dengan benar. Auditor akan memeriksa bukti-bukti pendukung transaksi, seperti faktur, kwitansi, atau kontrak, untuk memastikan bahwa transaksi tersebut telah terjadi secara sah dan akurat, serta telah dicatat dengan benar dalam sistem akuntansi perusahaan. Auditor juga akan memeriksa pengendalian internal perusahaan untuk memastikan bahwa transaksi telah diproses dengan benar dan sesuai dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.

Sementara itu, objektif audit untuk saldo umum adalah untuk memastikan bahwa saldo akhir pada akhir periode laporan keuangan benar dan akurat. Auditor akan memeriksa saldo pada akhir periode laporan keuangan dan membandingkannya dengan saldo pada periode sebelumnya serta dengan catatan lain dalam laporan keuangan untuk memastikan konsistensi dan akurasi. Auditor juga akan memeriksa pengendalian internal perusahaan terkait dengan proses pencatatan dan pelaporan saldo umum untuk memastikan bahwa saldo akhir yang dilaporkan akurat dan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Dalam kesimpulannya, objektif audit transaksi lebih fokus pada keabsahan dan akurasi transaksi, sedangkan objektif audit saldo umum lebih fokus pada keakuratan dan konsistensi saldo akhir pada akhir periode laporan keuangan.