Berikut ini adalah pertanyaan dari Haris3204 pada mata pelajaran Wirausaha untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Sikap kita saat menyanyikan Kemuliaan dalam perayaan Ekaristi adalah …
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1. Persiapan sebelum Perayaan Ekaristi dimulai
Untuk menghayati liturgi, kita harus sungguh mempersiapkan diri sebelum mengambil bagian di dalamnya. Contohnya ialah : membaca dan merenungkan bacaan Kitab Suci pada hari itu, hening di sepanjang jalan menuju ke gereja, datang lebih awal, berpuasa (1 jam sebelum menyambut Ekaristi dan terutama berpuasa sebelum menerima sakramen Pembaptisan dan Penguatan), memeriksa batin, jika dalam keadaan dosa berat, melakukan pengakuan dosa dalam sakramen Tobat sebelum menerima Ekaristi.
2. Pada saat masuk ke dalam Gereja membuat tanda salib
Buatlah tanda salib dengan mengambil air suci pada saat masuk ke dalam gereja. Hal ini mengingatkan kita bahwa karena rahmat Sakramen Baptis kita bisa bergabung ke dalam persekutuan Gereja. Janganlah membiasakan diri memberi air suci pada orang lain dengan mengulurkan jari kita. Ketika kita dibaptis, kita masing-masing dipanggil dengan nama pribadi yang berarti sangat personal, maka tanda salib janganlah dibuat dengan asal-asalan.
3. Berlutut sebelum duduk atau pada saat kita melintas di depan tabernakel
Yang ada di depan kita adalah Kristus yang sebenar-benarnya dalam rupa Hosti di tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam tabernakel, bisa diasosiasikan sebagai Kristus dalam rahim Maria. Maka kita pun harus menunjukkan sikap hormat kepada-Nya. Tentang pakaian yang pantas untuk menghadap Pencipta yang ada secara fisik di hadapan kita, tentunya kita pasti bisa memilihnya bukan? Seberapa sopan cara kita berpakaian mencerminkan seberapa tinggi penghormatan kita akan Kristus dalam tabernakel dan dalam Misa.
4. Perayaan Ekaristi / Misa Kudus merupakan SATU rangkaian doa
Tanda salib merupakan tanda kemenangan Kristus. Cara melakukannya adalah: Dalam nama Bapa (dahi) dan Putra (dada) dan Roh Kudus (pangkal lengan kiri), Amin (pangkal lengan kanan).
Maka tanda salib besar HANYA dilakukan pada awal dan akhir Perayaan Ekaristi saja yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa atau pada saat menerima percikan air suci kalau dibuat sebagai Pernyataan Tobat. Selain itu tanda salib juga dilakukan pada saat memulai bacaan Injil dengan membuat tanda salib kecil pada dahi, mulut dan dada untuk mengungkapkan hasrat agar budi diterangi, mulut disanggupkan untuk mewartakan dan hati diresapi oleh sabda Tuhan.
Kita TIDAK membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum (“…semoga Allah mengasihani kita…dst..”), karena yang kita ikuti adalah Misa Kudus bukan Sakramen Tobat.
5. Bacaan kitab suci yang dibacakan dari ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu menyimak dengan penuh perhatian
Untuk menghayati liturgi, kita harus sungguh mempersiapkan diri sebelum mengambil bagian di dalamnya. Contohnya ialah : membaca dan merenungkan bacaan Kitab Suci pada hari itu, hening di sepanjang jalan menuju ke gereja, datang lebih awal, berpuasa (1 jam sebelum menyambut Ekaristi dan terutama berpuasa sebelum menerima sakramen Pembaptisan dan Penguatan), memeriksa batin, jika dalam keadaan dosa berat, melakukan pengakuan dosa dalam sakramen Tobat sebelum menerima Ekaristi.
2. Pada saat masuk ke dalam Gereja membuat tanda salib
Buatlah tanda salib dengan mengambil air suci pada saat masuk ke dalam gereja. Hal ini mengingatkan kita bahwa karena rahmat Sakramen Baptis kita bisa bergabung ke dalam persekutuan Gereja. Janganlah membiasakan diri memberi air suci pada orang lain dengan mengulurkan jari kita. Ketika kita dibaptis, kita masing-masing dipanggil dengan nama pribadi yang berarti sangat personal, maka tanda salib janganlah dibuat dengan asal-asalan.
3. Berlutut sebelum duduk atau pada saat kita melintas di depan tabernakel
Yang ada di depan kita adalah Kristus yang sebenar-benarnya dalam rupa Hosti di tabernakel. Ingatlah sejenak juga akan inkarnasi Kristus. Hosti dalam tabernakel, bisa diasosiasikan sebagai Kristus dalam rahim Maria. Maka kita pun harus menunjukkan sikap hormat kepada-Nya. Tentang pakaian yang pantas untuk menghadap Pencipta yang ada secara fisik di hadapan kita, tentunya kita pasti bisa memilihnya bukan? Seberapa sopan cara kita berpakaian mencerminkan seberapa tinggi penghormatan kita akan Kristus dalam tabernakel dan dalam Misa.
4. Perayaan Ekaristi / Misa Kudus merupakan SATU rangkaian doa
Tanda salib merupakan tanda kemenangan Kristus. Cara melakukannya adalah: Dalam nama Bapa (dahi) dan Putra (dada) dan Roh Kudus (pangkal lengan kiri), Amin (pangkal lengan kanan).
Maka tanda salib besar HANYA dilakukan pada awal dan akhir Perayaan Ekaristi saja yaitu ketika imam memulai dan mengakhiri misa atau pada saat menerima percikan air suci kalau dibuat sebagai Pernyataan Tobat. Selain itu tanda salib juga dilakukan pada saat memulai bacaan Injil dengan membuat tanda salib kecil pada dahi, mulut dan dada untuk mengungkapkan hasrat agar budi diterangi, mulut disanggupkan untuk mewartakan dan hati diresapi oleh sabda Tuhan.
Kita TIDAK membuat tanda salib ketika imam memberi absolusi umum (“…semoga Allah mengasihani kita…dst..”), karena yang kita ikuti adalah Misa Kudus bukan Sakramen Tobat.
5. Bacaan kitab suci yang dibacakan dari ambo (mimbar) adalah waktu Allah berbicara dan kita mendengarkan, yaitu menyimak dengan penuh perhatian
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh indah100603 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 29 Aug 22