Dalam melakukan fungsi controlling atau pengendalian, manajemen suatu organisasi dapat menggunakan beberapa cara, di antaranya adalah:

Menetapkan standar kinerja yang harus dicapai oleh setiap anggota organisasi, baik secara individu maupun tim. Standar ini bisa berupa target jumlah produksi, tingkat kualitas, atau waktu penyelesaian suatu pekerjaan.

Melakukan pemantauan terhadap kinerja anggota organisasi, baik secara berkala maupun secara terus-menerus. Pemantauan ini bisa dilakukan dengan menggunakan alat atau sistem yang tepat, seperti sistem informasi manajemen atau software pemantauan produksi.

Melakukan evaluasi terhadap kinerja anggota organisasi, baik secara individu maupun tim. Evaluasi ini bisa dilakukan dengan membandingkan hasil kinerja dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Memberikan umpan balik kepada anggota organisasi tentang hasil evaluasi kinerja mereka. Umpan balik ini bisa berupa pujian atau saran perbaikan bagi anggota yang belum memenuhi standar kinerja, atau penghargaan bagi anggota yang sudah mencapai atau melebihi standar kinerja.

Mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki kinerja anggota organisasi yang belum memenuhi standar kinerja. Tindakan ini bisa berupa pelatihan tambahan, penugasan tugas khusus, atau bahkan sanksi bagi anggota yang terus-menerus tidak memenuhi standar kinerja.

Melakukan fungsi controlling atau pengendalian secara terus-menerus dan tepat sangat penting bagi manajemen organisasi, karena dengan begitu mereka dapat memastikan bahwa setiap anggota organisasi bekerja sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai dengan baik.