Analisis tenaga kerja biasanya dimulai dengan pengumpulan data mengenai pekerjaan, pekerja, dan organisasi yang bersangkutan. Data yang dikumpulkan dapat mencakup informasi seperti jumlah pekerja yang dibutuhkan, kualifikasi yang diperlukan, tugas yang harus dilakukan, tingkat gaji, dan kondisi kerja.

Setelah data dikumpulkan, analisis tenaga kerja dapat dilakukan dengan cara:

1. Menentukan kebutuhan tenaga kerja: Analis tenaga kerja harus menentukan jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan tugas yang harus dilakukan oleh pekerja.

2. Menentukan kualifikasi yang diperlukan: Analis tenaga kerja harus menentukan kualifikasi yang dibutuhkan untuk masing-masing posisi, seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan yang dibutuhkan.

3. Menentukan tugas dan tanggung jawab: Analis tenaga kerja harus menentukan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh pekerja dalam posisi tertentu.

4. Menentukan tingkat gaji: Analis tenaga kerja harus menentukan tingkat gaji yang pantas untuk masing-masing posisi berdasarkan kualifikasi, tanggung jawab, dan tugas yang dilakukan.

5. Mengidentifikasi sumber tenaga kerja: Analis tenaga kerja harus mengidentifikasi sumber tenaga kerja potensial, seperti lembaga pelatihan, universitas, dan lembaga penyalur tenaga kerja.

6. Menyusun rencana tindakan: Analis tenaga kerja harus menyusun rencana tindakan untuk merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan tenaga kerja yang dibutuhkan.

Dalam analisis tenaga kerja, penting untuk memperhitungkan faktor-faktor seperti perkembangan teknologi, perubahan ekonomi, dan demografi tenaga kerja. Hal ini membantu organisasi untuk mempersiapkan tenaga kerja mereka untuk menghadapi perubahan dan memastikan bahwa mereka memiliki tenaga kerja yang cukup dan berkualitas untuk mencapai tujuan organisasi.

makasihnya jangan lupa : http://saweria.co/yusufwahyur