Jawaban:

Pada kasus tersebut, teori belajar yang digunakan adalah teori operant conditioning atau pembelajaran berdasarkan konsekuensi. Teori ini menjelaskan bahwa perilaku manusia atau hewan dipengaruhi oleh konsekuensi yang terjadi setelah perilaku tersebut dilakukan. Jika konsekuensi positif (pemberian hadiah, pujian) diberikan setelah perilaku yang diinginkan terjadi, maka kemungkinan besar perilaku tersebut akan terulang kembali. Sedangkan jika konsekuensi negatif (hukuman) diberikan setelah perilaku yang tidak diinginkan terjadi, maka kemungkinan perilaku tersebut tidak akan terulang kembali.

Dalam kasus lumba-lumba, pemandu memberikan makanan sebagai konsekuensi positif setelah lumba-lumba berhasil melaksanakan tugas yang diminta. Sehingga lumba-lumba akan cenderung memperlihatkan perilaku yang diinginkan tersebut lagi di masa depan untuk memperoleh hadiah makanan.

Contoh penerapan metode pembelajaran ini di dunia kerja adalah ketika seorang karyawan mendapat apresiasi atau bonus ketika ia berhasil mencapai target yang telah ditetapkan. Ketika karyawan berhasil mencapai target tersebut dan diberikan konsekuensi positif berupa bonus atau apresiasi, kemungkinan besar karyawan akan cenderung mencapai target tersebut lagi di masa depan untuk dapat memperoleh hadiah yang sama. Dengan demikian, metode pembelajaran berdasarkan konsekuensi seperti ini dapat digunakan untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan dan mendorong pencapaian kinerja yang lebih baik.