Konsep produk kerajinan limbah bangun ruang yang dapat dipertimbangkan adalah produk furniture dari limbah bangunan, seperti kursi, meja, atau lemari dari bahan-bahan seperti kayu bekas, kaca bekas, atau besi bekas.

Faktor kuntungan yang dapat diperhitungkan adalah keuntungan finansial yang diperoleh dari penjualan produk tersebut, serta keuntungan sosial dan lingkungan yang diperoleh dari pemanfaatan limbah bangunan sebagai bahan baku produk.

Faktor penguasaan teknis yang perlu diperhatikan adalah kemampuan tim produksi dalam membuat dan mengolah bahan baku limbah bangunan menjadi produk furniture yang berkualitas.

Faktor pemasaran yang perlu diperhatikan adalah strategi pemasaran yang tepat untuk mengenalkan produk furniture dari limbah bangunan kepada konsumen, seperti melalui media sosial, website, atau pameran-pameran kerajinan.

Faktor bahan baku yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan bahan baku limbah bangunan yang memadai, serta kemampuan mengolah bahan baku tersebut menjadi produk furniture yang berkualitas.

Faktor tenaga kerja yang perlu diperhatikan adalah kemampuan dan kompetensi tim produksi dalam membuat dan mengolah bahan baku limbah bangunan menjadi produk furniture yang berkualitas.

Faktor modal yang perlu diperhatikan adalah modal yang dibutuhkan untuk membeli bahan baku limbah bangunan, membayar tenaga kerja, serta mengelola keuangan usaha secara tepat.

Faktor resiko yang perlu diperhatikan adalah resiko yang timbul dari kegagalan produksi, kegagalan pemasaran, atau resiko-resiko lain yang mungkin terjadi dalam usaha ini.

Faktor persaingan yang perlu diperhatikan adalah tingkat persaingan dengan produk furniture lain yang ada di pasar, serta strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi persaingan tersebut.

Faktor fasilitas yang perlu diperhatikan adalah fasilitas yang dibutuhkan untuk memproduksi dan mengelola produk furniture dari limbah bangunan, seperti ruang produksi, peralatan produksi, dan sistem manajemen usaha yang baik.