Jawaban & Penjelasan Singkat:

Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Kurangnya komunikasi dan koordinasi: Jika tidak ada saluran komunikasi yang efektif antara anggota tim atau departemen yang terlibat dalam pengambilan keputusan, proses konsolidasi intern bisa menjadi lambat. Jika informasi tidak mengalir dengan baik atau tidak ada koordinasi yang cukup, maka pengambilan keputusan akan terhambat.

2. Struktur organisasi yang kompleks: Jika organisasi memiliki struktur yang rumit dan terlalu banyak tingkatan hierarki, maka proses pengambilan keputusan akan menjadi lambat. Setiap tingkatan dalam hierarki harus memberikan persetujuan atau memberikan masukan sebelum keputusan dapat diambil, yang memperlambat proses tersebut.

3. Ketidakpastian peran dan tanggung jawab: Jika tidak ada klarifikasi yang jelas mengenai peran dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan, maka proses konsolidasi intern dapat menjadi terhambat. Anggota tim mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari mereka atau siapa yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan tertentu.

4. Konflik kepentingan: Ketika anggota tim atau departemen memiliki kepentingan yang berbeda-beda atau saling bertentangan, konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan bisa menjadi sulit. Konflik kepentingan dapat menghambat proses mencapai kesepakatan dan menyebabkan penundaan dalam pengambilan keputusan.

5. Kurangnya pemahaman atau informasi yang tidak memadai: Jika anggota tim tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang masalah yang sedang dibahas atau jika informasi yang diperlukan tidak tersedia dengan lengkap, proses konsolidasi intern akan menjadi lambat. Diperlukan waktu tambahan untuk mencari informasi yang diperlukan atau untuk memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama tentang situasi.

Untuk meningkatkan kecepatan konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan, penting untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi, menyederhanakan struktur organisasi jika memungkinkan, mengklarifikasi peran dan tanggung jawab, mengelola konflik kepentingan secara efektif, dan memastikan ketersediaan informasi yang cukup dan pemahaman yang memadai di antara anggota tim.