1. Tahapan pembuatan prototype dapat dibagi menjadi beberapa langkah, yaitu:

- Analisis kebutuhan: mengumpulkan informasi tentang kebutuhan pengguna, fungsi, dan fitur yang diinginkan.

- Desain konseptual: membuat desain awal dengan menggunakan sketsa atau software desain.

- Pembuatan prototype: membuat model atau prototipe produk dengan menggunakan bahan yang sesuai.

- Pengujian dan evaluasi: melakukan pengujian terhadap prototype dan mengevaluasi hasilnya.

- Revisi dan pengembangan: melakukan perbaikan dan pengembangan terhadap prototype berdasarkan hasil evaluasi.

2. Prosedur pengawasan mutu produk meliputi beberapa tahapan, yaitu:

- Penetapan standar mutu: menetapkan standar mutu produk yang dihasilkan.

- Pemilihan bahan baku dan perlengkapan: memilih bahan baku dan perlengkapan yang berkualitas baik.

- Pemeriksaan kualitas: melakukan pemeriksaan kualitas terhadap produk dalam setiap tahapan produksi.

- Pengendalian mutu: melakukan pengendalian mutu terhadap produk sebelum dipasarkan.

- Evaluasi dan perbaikan: melakukan evaluasi secara berkala dan melakukan perbaikan terhadap produk jika ditemukan kekurangan dalam pengawasan mutu.

3. Skema diagram alur proses produksi dapat dibuat sebagai berikut:

Bahan baku -> Pengolahan bahan baku -> Produksi produk -> Pengemasan produk -> Pemeriksaan kualitas -> Pengiriman produk

4. Komputer memiliki peranan penting dalam pengendalian mutu produk, karena dapat digunakan untuk:

- Membuat sistem pengendalian mutu yang terintegrasi dan efektif.

- Memantau dan mengumpulkan data kualitas produk secara real-time.

- Membuat laporan kualitas produk secara otomatis.

- Membantu dalam analisis data kualitas produk dan memberikan rekomendasi perbaikan.

5. Gambar sendiri yaa :)

Semoga membantu :)