Manajemen perusahaan dapat berkontribusi dalam menyelesaikan perselisihan industrial dengan mengadopsi pendekatan yang proaktif dan berkomunikasi secara efektif dengan para pekerja atau serikat pekerja. Berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil oleh manajemen perusahaan:

   Membangun hubungan yang baik: Manajemen perusahaan harus membangun hubungan yang baik dengan para pekerja dan serikat pekerja. Ini melibatkan mendengarkan dan memahami kekhawatiran dan masalah yang dihadapi pekerja, serta memberikan perhatian yang memadai terhadap kebutuhan mereka.

   Komunikasi terbuka dan transparan: Manajemen perusahaan harus menjaga komunikasi terbuka dan transparan dengan para pekerja. Ini mencakup memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang kebijakan perusahaan, kondisi kerja, dan perubahan yang akan dilakukan. Komunikasi yang jujur dan terbuka dapat membantu mengurangi ketegangan dan membangun kepercayaan antara manajemen dan pekerja.

   Mendorong dialog dan negosiasi: Manajemen perusahaan harus mendorong dialog dan negosiasi sebagai cara untuk menyelesaikan perselisihan. Ini melibatkan membuka saluran komunikasi yang efektif antara manajemen dan serikat pekerja, serta mendengarkan dan mempertimbangkan masukan serta tuntutan yang diajukan oleh serikat pekerja.

   Mediasi dan arbitrase: Jika negosiasi langsung tidak berhasil, manajemen perusahaan dapat mengajukan mediasi atau arbitrase sebagai mekanisme penyelesaian perselisihan. Mediator atau arbiter independen dapat membantu menengahi antara pihak-pihak yang berselisih dan mencari solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.

   Menerapkan kebijakan yang adil: Manajemen perusahaan harus menerapkan kebijakan yang adil dan konsisten untuk semua pekerja. Hal ini termasuk menerapkan kebijakan upah yang adil, menghormati hak-hak pekerja, dan memberikan perlindungan kesejahteraan yang memadai. Dengan adanya kebijakan yang adil, kemungkinan terjadinya perselisihan dapat ditekan.

Selain langkah-langkah di atas, penting bagi manajemen perusahaan untuk memahami dan menghormati hak-hak pekerja serta mematuhi peraturan dan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku. Dengan sikap saling pengertian dan komitmen untuk menyelesaikan perselisihan secara konstruktif, manajemen perusahaan dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.