Contoh lobi yang tidak baik:

   Penyuapan: Ketika seorang pelobi menawarkan uang atau hadiah kepada pejabat atau pemangku kepentingan untuk mempengaruhi keputusan atau kebijakan yang menguntungkan mereka. Ini melibatkan praktik korupsi dan tidak etis.

   Manipulasi informasi: Pelobi yang menggunakan informasi palsu atau menyesatkan untuk mempengaruhi keputusan atau opini orang lain. Mereka dapat menyembunyikan fakta penting atau memutarbalikkan informasi agar sesuai dengan kepentingan mereka.

   Ancaman atau intimidasi: Ketika seorang pelobi menggunakan ancaman atau kekerasan untuk mencapai tujuan mereka. Ini mencakup pemaksaan atau penggunaan kekerasan fisik, penindasan, atau ancaman hukum yang tidak sah.

Contoh negosiasi yang tidak baik:

   Pendekatan win-lose: Ketika seorang negosiator hanya fokus pada keuntungan dan kepentingan mereka sendiri tanpa memperhatikan kepentingan pihak lain. Mereka tidak mencari solusi yang saling menguntungkan dan tidak adil.

   Taktik intimidasi: Ketika seorang negosiator menggunakan taktik intimidasi, seperti ancaman atau tekanan emosional, untuk memaksa pihak lain untuk menerima tawaran mereka. Ini menciptakan suasana negosiasi yang tidak sehat dan tidak kooperatif.

   Tidak menghargai kerjasama: Ketika seorang negosiator tidak menghargai atau mengakui kontribusi pihak lain dalam negosiasi. Mereka mungkin mengabaikan ide-ide atau usulan yang diajukan oleh pihak lain dan tidak berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

   Kurangnya komunikasi dan transparansi: Ketika seorang negosiator tidak menjelaskan dengan jelas posisi, kepentingan, atau batasan yang mereka miliki. Mereka mungkin menyembunyikan informasi penting atau tidak berkomunikasi secara terbuka, yang dapat menyulitkan tercapainya kesepakatan yang adil.

Penting untuk diingat bahwa negosiasi yang baik adalah yang didasarkan pada prinsip saling menghormati, saling mendengarkan, dan mencari solusi yang menguntungkan semua pihak yang terlibat.