Jelakaskan ciri-ciri etika bisnis yang berkaitan dengan nilai-nilai Kristiani.​

Berikut ini adalah pertanyaan dari JuliPurnawati07gmail pada mata pelajaran Wirausaha untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelakaskan ciri-ciri etika bisnis yang berkaitan dengan nilai-nilai Kristiani.​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pendahuluan

Seorang teman berkata bahwa bisnis itu buta etika, buta segala-galanya kecuali uang. Dengan kata lain dia mengatakan bahwa bisnis adalah sebuah dunia tersendiri yang terlepas dari nilai-nilai dan norma-norma kecuali peraturan yang berlaku saat itu, di tempat itu. Apa yang dilarang oleh peraturan, boleh jadi menjadi legal di waktu mendatang sehingga etika tidak lebih dari seperangkat peraturan yang dapat berubah tergantung situasi.

Boleh jadi pendapat di atas mewakili sebagian besar pendapat para pebisnis di dunia baik kristen maupun non-kristen. Harus diakui sebagai sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup, bisnis merupakan ‘as’ yang menggerakkan kegiatan ekonomi. Perputaran modal yang sangat besar seringkali menghisap dan menghancurkan etika yang paling kokoh sekalipun. Karya tulis ini bermaksud untuk membahas perspektif etika kristen dalam bisnis secara teori dan dilengkapi dengan sebuah kasus nyata yang terjadi beserta rekomendasi keputusan etis yang perlu dilakukan berdasar iman kristen yang sejati.

Definisi Etika dan Moral

Ada berbagai macam definisi etika yang di berikan oleh para ahli. Iman mengutip dua di antara sebagai berikut:

Ethics is the discipline that deals with what is good and bad and with moral duty and obligation. Ethics can also be regarded as a set of moral principles or values. Morality is a doctrine or system of moral conduct. Moral conduct refers to that which relates to principles of right and wrong in behavior. Business ethics, therefore, is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle questions of fairness, justice, and equity.(Caroll & Buchholtz).

Ethics is a philosophical term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or custom. This definition is germane to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values in service to the public (R. Sims).[1]

Etika adalah disiplin yang berkenaan dengan apa yang dianggap baik dan buruk dan dengan kewajiban moral dan kewajiban. Etika dapat juga diartikan sebagai seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai. Moralitas adalah doktrin atau sistem kebiasaan moralitas. Hal ini menunjukkan hubungan kepada prinsip-prinsip dari apa yang biasa dikatakan benar atau salah. Oleh karenanya, etika bisnis berkaitan dengan kebiasaan yang baik atau salah dalam suatu konteks tertentu. Konsep dari benar dan salah banyak diinterpretasikan hari ini untuk memahami pertanyaan sulit akan kepantasan, keadilan dan kesamaan (Caroll & Buchholtz).

Etika adalah istilah philosofis yang berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti karakter atau tradisi. Definisi ini relevan untuk menggambarkan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi yang mengindikasikan sebuah kode organisasi yang berisi integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam melayani masyarakat (R. Sims).

Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai yang membedakan apa yang baik dan apa yang tidak baik. Sedangkan moral adalah sistem perbuatan yang mengacu pada prinsip-prinsip yang benar dan salah. McClendon, Jr. Mengatakan bahwa etika dan moral berkaitan baik dalam teori dan praktek. Etika adalah studi dari moral, sementara moral berarti tindakan nyata dari pandangan masyarakat dengan perhatian untuk benar dan salah, baik dan jahat, berkualitas tinggi dan berkualitas rendah. Etika biasanya diaplikasikan dari teori-teori moral yaitu cara atau gaya hidup. Dari sudut pandang sempit, moralitas terdiri dari studi tentang pemilihan dalam mengambil keputusan dan etika adalah bagaimana keputusan-keputusan dibuat atau bagaimana keputusan akan dibuat.[2] Dari pengertian tentang etika dan moral yang berlaku secara umum pada semua kepercayaan, timbul dua buah pertanyaan apakah ada perbedaan antara etika dunia dan etika kristen, dan antara etika bisnis dan etika bisnis kristen.

Penjelasan:

semoga di bantu ya...

maaf kalau salah

Jawaban:PendahuluanSeorang teman berkata bahwa bisnis itu buta etika, buta segala-galanya kecuali uang. Dengan kata lain dia mengatakan bahwa bisnis adalah sebuah dunia tersendiri yang terlepas dari nilai-nilai dan norma-norma kecuali peraturan yang berlaku saat itu, di tempat itu. Apa yang dilarang oleh peraturan, boleh jadi menjadi legal di waktu mendatang sehingga etika tidak lebih dari seperangkat peraturan yang dapat berubah tergantung situasi.Boleh jadi pendapat di atas mewakili sebagian besar pendapat para pebisnis di dunia baik kristen maupun non-kristen. Harus diakui sebagai sebuah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan hidup, bisnis merupakan ‘as’ yang menggerakkan kegiatan ekonomi. Perputaran modal yang sangat besar seringkali menghisap dan menghancurkan etika yang paling kokoh sekalipun. Karya tulis ini bermaksud untuk membahas perspektif etika kristen dalam bisnis secara teori dan dilengkapi dengan sebuah kasus nyata yang terjadi beserta rekomendasi keputusan etis yang perlu dilakukan berdasar iman kristen yang sejati.Definisi Etika dan MoralAda berbagai macam definisi etika yang di berikan oleh para ahli. Iman mengutip dua di antara sebagai berikut:Ethics is the discipline that deals with what is good and bad and with moral duty and obligation. Ethics can also be regarded as a set of moral principles or values. Morality is a doctrine or system of moral conduct. Moral conduct refers to that which relates to principles of right and wrong in behavior. Business ethics, therefore, is concerned with good and bad or right and wrong behavior that takes place within a business context. Concepts of right and wrong are increasingly being interpreted today to include the more difficult and subtle questions of fairness, justice, and equity.(Caroll & Buchholtz).Ethics is a philosophical term derived from the Greek word “ethos,” meaning character or custom. This definition is germane to effective leadership in organizations in that it connotes an organization code conveying moral integrity and consistent values in service to the public (R. Sims).[1]Etika adalah disiplin yang berkenaan dengan apa yang dianggap baik dan buruk dan dengan kewajiban moral dan kewajiban. Etika dapat juga diartikan sebagai seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai. Moralitas adalah doktrin atau sistem kebiasaan moralitas. Hal ini menunjukkan hubungan kepada prinsip-prinsip dari apa yang biasa dikatakan benar atau salah. Oleh karenanya, etika bisnis berkaitan dengan kebiasaan yang baik atau salah dalam suatu konteks tertentu. Konsep dari benar dan salah banyak diinterpretasikan hari ini untuk memahami pertanyaan sulit akan kepantasan, keadilan dan kesamaan (Caroll & Buchholtz).Etika adalah istilah philosofis yang berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti karakter atau tradisi. Definisi ini relevan untuk menggambarkan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi yang mengindikasikan sebuah kode organisasi yang berisi integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam melayani masyarakat (R. Sims).Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa etika adalah seperangkat prinsip-prinsip moral atau nilai-nilai yang membedakan apa yang baik dan apa yang tidak baik. Sedangkan moral adalah sistem perbuatan yang mengacu pada prinsip-prinsip yang benar dan salah. McClendon, Jr. Mengatakan bahwa etika dan moral berkaitan baik dalam teori dan praktek. Etika adalah studi dari moral, sementara moral berarti tindakan nyata dari pandangan masyarakat dengan perhatian untuk benar dan salah, baik dan jahat, berkualitas tinggi dan berkualitas rendah. Etika biasanya diaplikasikan dari teori-teori moral yaitu cara atau gaya hidup. Dari sudut pandang sempit, moralitas terdiri dari studi tentang pemilihan dalam mengambil keputusan dan etika adalah bagaimana keputusan-keputusan dibuat atau bagaimana keputusan akan dibuat.[2] Dari pengertian tentang etika dan moral yang berlaku secara umum pada semua kepercayaan, timbul dua buah pertanyaan apakah ada perbedaan antara etika dunia dan etika kristen, dan antara etika bisnis dan etika bisnis kristen.Penjelasan:semoga di bantu ya...maaf kalau salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dhrmbagus dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 05 Jul 21