Kondisi perbankan indonesia saat terjadinya krisis ekonomi 1998 ialah rupiah mengalami depresiasi yang sangat besar.

Pembahasan:

Pelemahan rupiah di awalnya terjadi sesudah para investor menarik dananya berasal Indonesia. Syarat itu diperparah sebab banyak perusahaan meminjam pada bentuk valuta asing. Dalam kondisi rupiah yang jatuh terhadap dolar, porsi utang mereka langsung membengkak. Korporasi mulai berburu dolar buat mengantisipasi utang-utang yang jatuh tempo. Ini karena kebanyakan utang korporasi berjangka pendek. Saat rupiah diambangkan atas dolar, perburuan dolar semakin hebat. Situasinya, pasokan dolar menipis, sementara permintaan melonjak. Pemerintah dan Bank Indonesia kemudian memperketat kebijakan moneter serta fiskal buat mengatasi kondisi tadi. Berasal sisi moneter, suku bunga SBI dinaikkan berasal 11,625% menjadi 30%. Gebrakan Sumarlin, yang dilakukan buat mencegah pengaruh devaluasi pada 1987, diulang: BUMN-BUMN akbar diminta buat membeli SBI. Dari sisi fiskal, pemerintah mengatur ulang APBN dan menunda proyek-proyek raksasa yang menyerap dana cukup besar . Total nilai proyek yang ditunda mencapai 13 miliar dolar. Sayangnya, syarat tidak kunjung membaik. Aliran kapital keluar semakin besar meski kebijakan moneter serta fiskal ketat sudah diterapkan. Investor asing terus berbondong-bondong keluar dari Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sebagai akibatnya mengakibatkan rupiah makin melemah serta likuiditas mengering. Pada satu sisi, pemerintah semakin kepayahan sebab cadangan devisa kian tergerus buat mempertahankan rupiah.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang :

Definisi perbankan? pada yomemimo.com/tugas/27117021

#BelajarBersamaBrainly #SPJ4