Jawaban:

Kesimpulan:

Dari hasil pengujian dan analisa pada bab 4, penelitian tentang pengaruh

serat serabut kelapa dengan perlakuan kimia terhadap kuat tekan dan kuat tarik

bata ringan, maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu:

1. Kadar optimal penambahan serat serabut kelapa dengan perlakuan NaOH

1M ke dalam adonan bata ringan adalah 1 % dari volume bata ringan. Hal

ini membuktikan bahwa semakin banyak serat serabut kelapa yang

ditambahkan ke dalam adonan bata ringan tidak diikuti dengan

peningkatan kuat tekan bata ringan.

2. Kadar optimal penambahan serat sabut kelapa dengan perlakuan NaOH

1M ke dalam adonan bata ringan adalah 1,25% dari volume bata ringan.

Hal ini membuktukan bahwa semakin banyak serat serabut kelapa yang

ditambahkan ke dalam adonan bata ringan akan diikuti dengan

peningkatan kuat tarik bata ringan (1,25% merupakan kadar serat serabut

kelapa tertinggi pada penelitian ini).

3. Jenis perlakuan terhadap serat serabut kelapa dengan perlakuan NaOH,

lebih baik dari pada menggunakan NaCl. NaOH dapat lebih efektif dalam

memisahkan komponen penyusun serat serabut kelapa yang kurang

berguna dalam menentukan kekuatan antar muka yaitu hemi-selulosa,

lignin atau pektin.

4. Hasil treatment serat serabut kelapa menggunakan NaOH dengan kadar

molaritas 1,5M menunjukan hasil yang lebih baik dari NaOH dengan

kadar 1M.

5. Penambahan serat serabut kelapa sebanyak 1% dengan treatment NaOH

1M yang berumur 7 hari akan meningkatkan kuat tekan dari bata ringan

sebesar 115%.

6. Penambahan serat serabut kelapa sebanyak 1% dengan treatment NaOH

1,5 M yang berumur 21 hari akan meningkatkan kuat tarik dari bata ringan

sebesar 200%.

7. Penambahan serat serabut kelapa kedalam adonan bata ringan, akan

membuat massa jenis bata ringan bertambah berat. Bata ringan tanpa serat

serabut kelapa memiliki massa jenis 800 kg/cm³ dan bata ringan dengan

serat serabut kelapa dengan kadar 1% memiliki massa jenis 850 kg/cm³.

8. Serat serabut kelapa dalam bata ringan berfungsi sebagai material

pengikat. Sehingga dapat membuat bata ringan tidak bersifat getas pada

saat terjadi kehancuran.