Penjelasan:

Jika ditanya mengenai pilihan terbaik untuk transmisi mobil, pasti tercipta dua kubu. Ada yang suka manual, tapi juga ada penikmat transmisi otomatis. Berbicara mengenai transmisi manual, apakah Anda tahu salah satu bagian di dalamnya yang bernama release bearing? Apa fungsi release bearing pada kopling mobil?

Sistem kerja transmisi manual memang lebih kompleks dengan penambahan beberapa bagian yang tidak ada di sistem otomatis. Termasuk release bearing ini. Untuk lebih mengenal tentang bagian ini, simak penjelasan lengkapnya.

Fungsi Release Bearing

Pada dasarnya release bearing adalah bagian yang ada di dalam sistem kopling mobil manual. Letaknya ada di dalam bak kopling yang memang dipasang pada poros input shaft transmisi. Lebih tepatnya ada di antara release fork dengan clutch cover (rumah kopling).

Bagi yang belum tahu, fungsi release bearing adalah meneruskan gaya dorong dari release fork untuk menuju ke bagian pegas diafragma yang ada di clutch cover. Bagaimana gaya dorong tersebut bisa terjadi? Anda sebagai pengendara yang mengaturnya. Ya, ketika pedal kopling ditekan, maka gaya dorong tersebut muncul seketika.

Dengan terciptanya daya dorong dari release fork, release bearing akan menekan diafragma spring. Hasilnya adalah clutch disc terbebas dari jepitan di antara pressure plate dan flywheel.

Jika Anda membaca penjelasan fungsinya di atas, mungkin release bearing terlihat hanya meneruskan gaya dorong saja serta menekan diafragma spring. Namun kenyataannya tidak demikian. Fungsi release bearing cukup berat karena tekanan yang dirasakan release fork terjadi saat diafragma spring berputar dengan mengikuti putaran mesin.

Kondisi inilah yang akhirnya membuat kondisi bearing harus sangat kuat agar bisa tetap menekan sekaligus mengikuti putaran diafragma spring. Bahkan Anda juga harus memastikan bahwa kondisi pelumasan release bearing harus permanen mengingat cara kerjanya yang keras. Ketahui juga apa saja penyebab bearing mobil mudah rusak agar Anda bisa mengatasinya.