Jawaban:

Mobil listrik belum bisa diproduksi secara massal di Indonesia karena masih terdapat beberapa faktor penghambat yang perlu diatasi. Beberapa faktor tersebut antara lain:

1. Infrastruktur yang belum memadai: Indonesia masih memiliki keterbatasan dalam infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendukung penggunaan mobil listrik, seperti kurangnya jumlah stasiun pengisian listrik atau charging station yang memadai.

2. Biaya produksi yang tinggi: Produksi mobil listrik masih memerlukan biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional karena teknologi dan bahan yang digunakan masih tergolong baru dan canggih.

3. Ketergantungan pada impor: Meskipun terdapat beberapa perusahaan otomotif yang sudah mulai memproduksi mobil listrik di Indonesia, namun masih banyak bahan dan komponen yang harus diimpor dari luar negeri, sehingga biaya produksi menjadi lebih tinggi.

4. Kurangnya dukungan pemerintah: Pemerintah Indonesia belum memberikan dukungan yang cukup dalam hal kebijakan dan insentif yang mendorong perkembangan produksi mobil listrik di Indonesia, sehingga perusahaan otomotif masih enggan untuk berinvestasi dalam produksi mobil listrik secara massal di Indonesia.

5. Preferensi konsumen: Konsumen di Indonesia masih cenderung lebih memilih mobil konvensional yang sudah dikenal dan lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil listrik yang masih tergolong baru dan mahal.

Penjelasan:

Oleh karena itu, untuk bisa memproduksi mobil listrik secara massal di Indonesia, perlu dilakukan kerja sama antara pemerintah dan perusahaan otomotif dalam memperbaiki infrastruktur, memperbaiki regulasi, serta memberikan insentif untuk mendorong penggunaan mobil listrik dan meningkatkan minat konsumen. Selain itu, perlu juga terus dilakukan penelitian dan pengembangan teknologi agar biaya produksi mobil listrik menjadi lebih terjangkau dan dapat bersaing dengan mobil konvensional.