Lembaga kearsipan pada masa pemerintahan Yunani merupakan upaya dari para penguasa Yunani kuno untuk mengumpulkan, menyimpan, dan melestarikan dokumen-dokumen sejarah dan administratif yang diperlukan untuk menjalankan pemerintahan dan mengawasi urusan-urusan publik. Secara historis, peran lembaga kearsipan dalam kultur Yunani sangat penting, seiring dengan perkembangan dan proses konsolidasi negara-negara kota di Yunani.

Meskipun bukti-bukti arkeologis tentang lembaga kearsipan kuno di Yunani sangat terbatas, tetapi sejarawan telah menemukan bahwa pada masa pemerintahan Athena, lembaga kearsipan telah dibentuk untuk mengatur dan memutuskan perselisihan hukum yang berkaitan dengan dokumen-dokumen hukum. Sementara pada masa Aleksander Agung, lembaga kearsipan juga menjadi sangat penting dalam mengumpulkan dan mengorganisir surat-surat raja dan kontrak-kontrak militer yang berkaitan dengan ekspedisi-perang Aleksander.

Lembaga kearsipan di Yunani kuno biasanya terdiri dari tiga jenis arsip, yaitu:

1. Arsip Kota: Arsip kota mengarah langsung pada kepentingan negara dan keselamatan publik. Arsip kota berguna untuk melakukan pengawasan dan pengaturan terhadap distribusi pajak, keputusan hukum, dan administrasi masyarakat.

2. Arsip Keluarga: Arsip keluarga berisi catatan keluarga tentang asal usul, kelahiran dan kematian, dokumen-dokumen yang bersifat pribadi, seperti wasiat, surat-surat pribadi, dsb.

3. Arsip Kuil: Arsip Kuil mengumpulkan berbagai dokumen penting yang berhubungan dengan kegiatan agama seperti catatan pemujaan, upacara adat, dsb.

Melalui lembaga kearsipan, Yunani kuno berhasil menjaga warisan budaya dan sejarah mereka hingga ke masa kini. Hal ini menunjukkan bagaimana pentingnya pengumpulan, penyimpanan, dan pengawasan dokumen-dokumen sejarah yang akurat untuk memastikan pembelajaran generasi selanjutnya dan sebagai penunjang pemerintahan yang baik.