Jawaban:

Meskipun Raspberry Pi dan Arduino keduanya dapat digunakan dalam proyek Internet of Things (IoT), Arduino biasanya lebih tepat untuk proyek yang membutuhkan kontrol perangkat keras yang lebih langsung dan sederhana. Berikut adalah beberapa contoh proyek IoT yang lebih cocok menggunakan Arduino daripada Raspberry Pi:

1. Sensor dan Kontrol Lingkungan:

- Pemantauan suhu, kelembaban, atau kualitas udara di suatu ruangan.

- Pengendalian sistem irigasi otomatis berdasarkan tingkat kelembaban tanah.

- Monitoring kebisingan atau polusi suara di sekitar lingkungan tertentu.

2. Perangkat Kesehatan dan Kebugaran:

- Pemantauan detak jantung atau suhu tubuh pasien.

- Pemantauan aktivitas dan tidur menggunakan sensor gerak.

3. Otomatisasi Rumah:

- Kontrol pintu otomatis menggunakan sensor gerak.

- Pemantauan dan kontrol perangkat elektronik rumah seperti lampu, kipas, atau peralatan rumah tangga lainnya.

4. Robotika dan Kendaraan Otonom:

- Robot line-following atau obstacle avoidance menggunakan sensor jarak.

- Kendaraan otonom sederhana yang dapat mengikuti garis atau menghindari rintangan.

5. Proyek-Proyek Kreatif Lainnya:

- Musik berbasis gerakan menggunakan sensor gerak atau suara.

- Display LED yang dapat dikendalikan untuk membuat tampilan interaktif.

Arduino, dengan kelebihan sederhana, mudah digunakan, dan terfokus pada kontrol perangkat keras, sering digunakan dalam proyek-proyek seperti di atas. Namun, keputusan penggunaan Arduino atau Raspberry Pi dalam proyek IoT tetap tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas spesifik dari proyek yang akan dilakukan.