Penjelasan:

Keterbatasan infrastruktur keuangan: di negara-negara berkembang, infrastruktur keuangan, seperti mesin ATM dan kartu kredit, tidak sebaik di negara maju. Ini membuat transaksi menggunakan uang kartal lebih mudah dan lebih dapat diandalkan daripada menggunakan uang giral.

Rendahnya tingkat inklusi keuangan: di banyak negara berkembang, sebagian besar penduduk tidak memiliki akses ke rekening bank atau kartu kredit. Oleh karena itu, uang kartal adalah satu-satunya cara bagi mereka untuk melakukan transaksi keuangan.

Kurangnya kepercayaan pada sistem perbankan: di beberapa negara berkembang, kepercayaan pada sistem perbankan masih rendah. Orang-orang lebih suka menyimpan uang mereka di bawah bantal atau di tempat yang aman lainnya daripada menaruhnya di bank. Ini juga mempengaruhi penggunaan uang kartal yang lebih banyak daripada uang giral.