Jawaban:

Perbedaan dalam ketentuan salat hari raya (Eid) dan salat istisqaa (salat memohon hujan) didasarkan pada tujuan dan konteks pelaksanaannya.

Salat hari raya (Eid) adalah salat yang dilakukan oleh umat Muslim sebagai ibadah untuk merayakan hari raya, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Salat ini merupakan salah satu bentuk ungkapan syukur dan kegembiraan umat Muslim atas nikmat dan berkah yang diberikan oleh Allah SWT. Ketentuan dan tata cara salat hari raya diatur secara khusus sesuai dengan tradisi dan tuntunan Rasulullah SAW.

Salat istisqaa, di sisi lain, adalah salat yang dilakukan sebagai bentuk doa dan memohon kepada Allah SWT agar mengirimkan hujan ketika terjadi kekeringan atau kekurangan air. Salat ini dilakukan sebagai upaya umat Muslim untuk mendapatkan rahmat dan pertolongan Allah dalam mengatasi musibah kekeringan. Ketentuan dan tata cara salat istisqaa juga diatur berdasarkan tuntunan Rasulullah SAW dan praktek-praktek yang telah berlangsung dalam sejarah Islam.

Perbedaan dalam ketentuan salat hari raya dan salat istisqaa dapat mendasari perbedaan tujuan dan konteks pelaksanaan keduanya. Salat hari raya adalah bentuk ibadah untuk merayakan dan mengungkapkan syukur, sedangkan salat istisqaa adalah bentuk doa dan memohon kepada Allah dalam situasi khusus yang membutuhkan pertolongan-Nya.

Penting untuk dicatat bahwa perbedaan dalam ketentuan salat tersebut bukanlah perbedaan dalam prinsip-prinsip pokok agama Islam, tetapi merupakan perbedaan dalam aspek pelaksanaan dan kekhususan situasi yang memerlukan salat tersebut.