Liberalisasi sektor pertanian di Indonesia diawali dengan masuknya Indonesia ke

Berikut ini adalah pertanyaan dari sabrinacantikaz4970 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Liberalisasi sektor pertanian di Indonesia diawali dengan masuknya Indonesia ke dalam Perjanjian Pertanian (Agriculture on Agreement/AoA). Jelaskan mengapa kebijakan liberalisasi pertanian yang diterapkan pemerintah cenderung merugikan petani dalam negeri!

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kebijakan liberalisasi pertanian, termasuk masuknya Indonesia ke dalam Perjanjian Pertanian (AoA), dapat memiliki dampak yang merugikan bagi petani dalam negeri dengan beberapa alasan berikut:

1. Persaingan tidak seimbang: Liberalisasi pertanian membuka pasar domestik untuk produk pertanian impor dengan tarif yang lebih rendah atau dihapuskan. Hal ini mengakibatkan persaingan yang tidak seimbang antara petani dalam negeri yang sering kali menghadapi tantangan dari produk pertanian impor yang lebih murah. Petani dalam negeri seringkali sulit bersaing dalam hal harga dan kualitas produk karena perbedaan dalam biaya produksi, subsidi yang diberikan oleh negara-negara lain kepada petani mereka, atau skala produksi yang lebih besar di negara-negara lain.

2. Ketimpangan akses ke sumber daya: Liberalisasi pertanian dapat mengakibatkan ketimpangan akses petani dalam negeri terhadap sumber daya, seperti lahan dan modal. Perusahaan besar atau produsen asing yang masuk ke pasar bebas sering memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya tersebut, sementara petani kecil seringkali memiliki keterbatasan akses ke lahan yang subur, teknologi modern, dan modal yang diperlukan untuk bersaing.

3. Ketergantungan pada impor: Dengan liberalisasi pertanian, negara cenderung mengimpor lebih banyak produk pertanian untuk memenuhi permintaan domestik. Hal ini dapat mengurangi kemandirian pangan dan meningkatkan ketergantungan pada impor. Jika harga produk pertanian impor tiba-tiba naik atau pasokan terganggu, petani dalam negeri dapat terkena dampak yang signifikan dan sulit bersaing.

4. Kerentanan terhadap fluktuasi pasar global: Liberalisasi pertanian memperluas keterhubungan antara pasar pertanian domestik dengan pasar global. Hal ini membuat petani dalam negeri menjadi lebih rentan terhadap fluktuasi harga dan kondisi pasar global yang tidak terkendali. Faktor-faktor seperti perubahan harga komoditas, kebijakan luar negeri, atau perubahan iklim di negara lain dapat berdampak langsung pada penghasilan dan keberlanjutan usaha petani dalam negeri.

5. Hilangnya keberlanjutan pertanian lokal: Liberalisasi pertanian dapat mengarah pada pengabaian terhadap pertanian lokal dan praktik pertanian tradisional. Fokus yang lebih besar pada produksi dan impor komoditas pertanian yang menguntungkan secara ekonomi dapat menyebabkan penurunan produksi lokal dan hilangnya keberlanjutan sistem pertanian lokal yang berkelanjutan, termasuk keragaman tanaman lokal dan pengetahuan tradisional.

Penting untuk dicatat bahwa dampak liberalisasi pertanian terhadap petani dalam negeri dapat bervariasi tergantung pada konteks, implementasi kebijakan, dan langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk melindungi dan mendukung petani lokal.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fauzanzidane93 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 03 Aug 23