Berikut ini adalah pertanyaan dari fauzi31231 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
100% setuju.
Ujian Nasional atau ujian berskala nasional apapun yang diletakkan pada akhir masa studi adalah model yang sudah mulai ditinggalkan negara-negara lain.
Apabila ingin mensubstitusi ujian nasional, letakkan ujian sebelum masa studi. Alias, ubah ujian nasional menjadi Seleksi Masuk Sekolah Negeri.
Dengan paradigma yang mirip dengan yang dibangun Ujian Nasional, Seleksi Masuk Sekolah Negeri memiliki beberapa kelebihan:
Tidak mandatorial. Tidak setiap orang butuh ujian nasional, khususnya yang menempuh pendidikan berkurikulum luar negeri. Begitu juga yang tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.
Tidak mengikat sekolah. Seleksi Masuk Sekolah Negeri diikuti secara pribadi dan tidak 100% orang ingin melanjutkan ke sekolah negeri, sehingga tidak ada sekolah yang merasa terbebani sehingga berpikir untuk main curang hanya demi 100% persentase kelulusan.
Kecurangan tidak dihargai. Kecurangan pada seleksi tidak dihargai karena dianggap merusak kesempatan orang yang mengerjakan secara jujur untuk sukses. Pada ujian nasional, yang orang pikirkan adalah bagaimana supaya dia dan teman-temannya lulus, sehingga kecurangan kadang dimaklumi, toh tidak merugikan yang mengerjakan secara jujur.
Kesempatan lebih dari sekali. Peserta yang lulus ujian nasional dengan nilai pas-pasan seringkali kesulitan masuk sekolah negeri. Selama UN diadakan sekolah negeri akan menjadikannya sebagai pertimbangan (walaupun diintervensi sistem seperti zonasi dll). Seleksi Masuk Sekolah Negeri memungkinkan siswa untuk mencoba setiap tahunnya.
UN bisa jadi tidak kompatibel dengan proses belajar. Ini adalah hal yang paling penting: proses belajar di setiap sekolah itu unik dan ujian akhir yang dipatok negara seringkali tidak kompatibel untuk mengevaluasi keefektifan proses belajar di sekolah. Ujian akhir semestinya dirancang oleh sekolah, yaitu pihak yang terlibat langsung dalam proses belajar. Dengan demikian, ujian sekolah adalah alat evaluasi yang valid, bukannya Ujian Nasional.
Pertanyaan selanjutnya mengapa Indonesia memilih Asesmen Nasional? Dugaan saya ini adalah semacam penekanan pada sistem pendidikan Indonesia yang memang dirancang bersifat progresif—holistik (berpusat pada siswa), meskipun pelaksanaannya terhambat oleh pola pikir sekolah dan masyarakat (yang cenderung konservatif).
Dalam hal ini, Indonesia mewarisi dan tetap memilih jalan yang terjal dalam mengelola pendidikannya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh cia56960 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 04 Apr 23