Berikut ini adalah pertanyaan dari arikamin8902 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Bagaimana kaum murjiah meningkatkan keimanan mereka kepada allah swt
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Pengertian Murji’ah
Murji’ah merupakan isim fa’il dari kata al-irja’ yang memiliki dua makna:
Berarti : pengakhiran.
Berarti : memberikan harapan.
Secara istilah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ahmad, Murji’ah ialah: orang-orang yang menganggap:
keimanan itu hanya sebatas pengucapan dengan lisan saja, dan seluruh manusia tidak saling mengungguli dalam keimanan. Sehingga, keimanan mereka dengan keimanan para malaikat dan para nabi itu satu (sama dan setara).
Keimanan itu tidak bertambah dan tidak berkurang.
Tidak ada istitsna’ (ucapan insya Allah) dalam hal keimanan.
Dan siapa saja yang beriman dengan lisannya namun belum beramal, maka ia seorang mukmin yang hakiki.
Sedangkan Syekh Abdul Aziz Ar-Rojihi mengatakan, “Murji’ah ialah mereka yang mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan.”
Sebab Mereka Dinamakan Murji’ah
Mereka disebut Murji’ah dikarenakan mereka mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan. Mereka mengatakan bahwa kemaksiatan tidak memiliki pengaruh buruk pada keimanan )seseorang) sebagaimana ketaatannya tidak bermanfaat dalam kekufuran. Kemudian, dengan dasar ini mereka senantiasa memberikan harapan kepada pelaku maksiat berupa pahala dan ampunan Allah.
Ada juga yang mengatakan bahwa mereka disebut Murji’ah karena senantiasa memberikan harapan atas pahala dan ampunan kepada para pelaku maksiat.
Perbedaan dasar antara murji’ah dan ahlus sunnah
Perbedaan yang paling mendasar antara Ahlus sunnah dan kelompok Murji’ah adalah pada masalah defenisi keimanan. Murji’ah mengatakan keimanan itu hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat disertai pembenaran dalam hati. Dan mereka tidak memasukkan amal perbuatan sebagai bagian dari keimanan.
Sedangkan Ahlus Sunnah mengatakan bahwa keimanan itu adalah:
Pengucapan dengan lisan. Yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Meyakini dengan hati.
Pengamalan dengan anggota badan.
Dapat bertambah dan berkurang. Bertambah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, serta berkurang dengan bermaksiat.
Murji’ah merupakan isim fa’il dari kata al-irja’ yang memiliki dua makna:
Berarti : pengakhiran.
Berarti : memberikan harapan.
Secara istilah, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ahmad, Murji’ah ialah: orang-orang yang menganggap:
keimanan itu hanya sebatas pengucapan dengan lisan saja, dan seluruh manusia tidak saling mengungguli dalam keimanan. Sehingga, keimanan mereka dengan keimanan para malaikat dan para nabi itu satu (sama dan setara).
Keimanan itu tidak bertambah dan tidak berkurang.
Tidak ada istitsna’ (ucapan insya Allah) dalam hal keimanan.
Dan siapa saja yang beriman dengan lisannya namun belum beramal, maka ia seorang mukmin yang hakiki.
Sedangkan Syekh Abdul Aziz Ar-Rojihi mengatakan, “Murji’ah ialah mereka yang mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan.”
Sebab Mereka Dinamakan Murji’ah
Mereka disebut Murji’ah dikarenakan mereka mengeluarkan amal perbuatan dari cakupan keimanan. Mereka mengatakan bahwa kemaksiatan tidak memiliki pengaruh buruk pada keimanan )seseorang) sebagaimana ketaatannya tidak bermanfaat dalam kekufuran. Kemudian, dengan dasar ini mereka senantiasa memberikan harapan kepada pelaku maksiat berupa pahala dan ampunan Allah.
Ada juga yang mengatakan bahwa mereka disebut Murji’ah karena senantiasa memberikan harapan atas pahala dan ampunan kepada para pelaku maksiat.
Perbedaan dasar antara murji’ah dan ahlus sunnah
Perbedaan yang paling mendasar antara Ahlus sunnah dan kelompok Murji’ah adalah pada masalah defenisi keimanan. Murji’ah mengatakan keimanan itu hanya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat disertai pembenaran dalam hati. Dan mereka tidak memasukkan amal perbuatan sebagai bagian dari keimanan.
Sedangkan Ahlus Sunnah mengatakan bahwa keimanan itu adalah:
Pengucapan dengan lisan. Yaitu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Meyakini dengan hati.
Pengamalan dengan anggota badan.
Dapat bertambah dan berkurang. Bertambah dengan melakukan ketaatan kepada Allah, serta berkurang dengan bermaksiat.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh shenarahmadani122 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 01 Sep 23