Jawaban:

Pernyataan bahwa nenek moyang manusia adalah kera berasal dari teori evolusi, berbeda dengan apa yang dinyatakan oleh agama melalui kitab suci

Penjelasan:

Perlu dipahami bahwa sumber ilmu pengetahuan berasal dari pemikiran manusia (rasional, logis). Dan untuk memperoleh suatu teori atau ilmu diperlukan proses pemikiran panjang melalui berbagai eksperimen. Untuk menyatakan teori evolusi, ada proses panjang mulai dari penelitian seputar anatomi, morfologi, genetik, dll.

Sekilas mengenai teori evolusi, yaitu teori yang membahas perubahan dan perkembangan makhluk hidup, asal usulnya, hingga keterkaitan genetil antara satu sama lain. Proses evolusi dibedakan menjadi 3 yaitu variasi, reproduksi, dan seleksi alam yang terjadi selama berjuta-juta tahun hingga menghasilkan biodiversitas yang sangat banyak.

Dari sisi taksonomi, Kingdom paling tinggi adalah kingdom animalia. Dimana anggota kingdom animalia dianggap telah memiliki struktur tubuh hingga mekanisme hidup yang lebih baik dibandingkan anggota Kingdom lainnya. Dimana di dalam Kingdom Animalia, kelas Mamalia merupakan kelas tertinggi karena ciri, struktur, mekanisme tubuh, reproduksi, dll sudah sangat maju, terutama manusia. Tentu saja menurut teori evolusi, nenek moyang manusia adalah kera karena ciri tubuh, reproduksi, kemampuan berpikir, hingga cara berjalannya yang paling mirip dengan manusia.

Tentu saja, kera juga memiliki nenek moyang. Yang jika ditelusuri ke belakang, asal muasal makhluk hidup pertana kali adalah organisme bersel satu. Penjelasan di atas adalah penjelasan berdasarkan perspektif ilmu pengetahuan.

Berbeda dari perspektif agama yang sifatnya mutlak/absolut karena disampaikan melalui wahyu yang diturunkan oleh Tuhan dalam bentuk kitab suci. Sebagai umat beragama, kita harus percaya bahwa manusia tidak berasal dari kera. Melainkan manusia sudah ada sejak jaman dahulu kala, dan nenek moyang manusia adalah Nabi Adam dan Hawa.