Berikut ini adalah pertanyaan dari karmawanjr9479 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
menajemen konflik sangat diperlukan agar kondisi dalam organisasi atau tempat kerja stabil dan tidak ada konflik antar anggota dalam organisasi atau tempat kerja tersebut. Disamping itu, konflik juga dapat didorong, dikurangi dan diatasi. Dalam hal ini, pemimpin/manajer lebih sering untuk mengurangi dan mengatasi konflik daripada mendorong konflik agar organisasi atau tempat kerja tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar untuk mencapai tujuan bersama.
Tujuan manajemen konflik adalah meningkatkan kinerja dan keaktifan karyawan, mengembangkan kemampuan karyawan, melatih kemampuan menyelesaikan konflik dan meningkatkan rasa saling menghormati.
Penjelasan:
A. Manajemen konflik
Dalam manajemen konflik ini, konflik dapat didorong, dikurangi, atau dipecahkan/diatasi.
1. Mendorong konflik
Konflik yang sehat diperlukan dalam suatu organisasi. Berikut sebagai contoh cara yang dipakai untuk mendorong konflik:
a. Manajer dapat mendorong konflik dengan mengadakan kompetisi atau persaingan, menawarkan bonus atau lainnya.
b. Mendatangkan orang/manajer dari luar, khususnya jika manajer dari luar tersebut mempunyai kebiasaan lain dari kebiasaan organisasi.
c. Cara lain dengan mengubah prosedur yang sudah mapan.
2. Mengurangi konflik
Biasanya manajer lebih memperhatikan usaha mengurangi konflik daripada mendorong konflik. Berikut sebagai contoh cara yang mengurangi konflik:
a. Menambah sumber daya yang diperebutkan dapat mengurangi konflik, jika organisasi mempunyai sumber daya yang cukup.
b. Manajer dapat mengganti tujuan yang menjadi sumber konflik dengan tujuan yang lebih tinggi, yang dapat diterima oleh pihak yang bertentangan.
c. Memasukkan "musuh" yang dapat menyatukan pihak yang bertentangan.
3. Mengatasi konflik
Ada tiga cara yaitu;
a. Dominasi, mempunyai ciri menekan konflik dan menghasilkan situasi menang/kalah. Cara dominasi adalah penekanan, penenangan, penghindaran, aturan mayoritas, akomodasi dan kompetisi.
b. Kompromi, hal ini dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang bertentangan. Bentuk kompromi adalah pemisah, arbitrasi, pemecahan secara random, kembali ke peraturan yang berlaku dan kompensasi.
c. Pendekatan integratif, pendekatan ini konflik kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama dengan teknik pemecahan masalah. Tiga jenis pemecahan integral adalah konsensus, konfrontasi, dan penetapan tujuan yang lebih tinggi juga dapat dipakai dalam pendekatan ini jika tujuan tersebut dapat memasukkan tujuan yang lebih rendah yang saling bertentangan.
B. Contoh Manajemen Konflik
Konflik paling umum yang biasa terjadi di dalam sebuah perusahaan yang berfokus pada kinerja dan produktivitas dapat ditangani dengan baik.
Sehingga perusahaan atau HRD harus memahami berbagai konflik yang umum atau biasa terjadi dan cara menyelesaikan atau manajemen konflik yang tepat.
1. Konflik Kepemimpinan
Biasanya, para pemimpin diharapkan untuk dapat turun tangan demi menyelesaikan masalah atau konflik yang terjadi di suatu perusahaan tersebut. Tapi bagaimana jika para pemimpin tersebut yang membuat konflik atau menjadi pusat konflik? Hal ini tentu tak bisa dihindari, terutama jika pimpinan tersebut kurang berpengalaman namun mendapat promosi jabatan yang terbilang cepat tapi aspek kepemimpinan dan pelatihannya kurang tepat.
Selain itu, adanya tekanan lingkungan ditambah dengan kurangnya pengalaman sangat riskan menimbulkan konflik.
Penyelesaian: HRD harus mampu menentukan, bagaimana cara memilih individu yang tepat dan memang berkompetensi untuk mengisi posisi tertentu sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Dilakukannya proses rekrutmen dan manajemen sumber daya manusia (SDM) sangat berpengaruh dalam hal ini. Sehingga jika sudah terlanjur salah memilih, diperlukan komunikasi yang intens antara manajer, karyawan, dan HRD mengenai bagaimana cara untuk menjadi penengah dan berkompromi dengan gaya kepemimpinan mana yang seharusnya digunakan. Pastikan jenis gaya kepemimpinan ini sesuai dengan budaya tempat kerja dan nilai perusahaan.
2. Konflik Gaya Bekerja
Setiap orang pasti memiliki gaya bekerja masing-masing. Beberapa orang lebih suka bekerja di dalam suatu kelompok, sementara ada pula yang lebih suka bekerja sendirian dan melakukan pekerjaan terbaiknya. Ada orang yang tidak memerlukan arahan ekstra untuk bekerja, ada pula yang harus dituntun atau diberi arahan di setiap langkahnya. Adanya perbedaan gaya kerja tersebut kadang membuat adanya konflik dan juga membuat individu lain terhambat keharmonisannya dan pekerjaan timnya terganggu sehingga timbulnya miskomunikasi yang menghambat kinerja perusahaan.
Penyelesaian: Manajemen konflik yang digunakan dalam kasus ini diperlukan cara untuk memahami dan menghormati gaya kerja setiap anggota yang berbeda-beda untuk dapat bekerja dan membentuk tim kerja dengan sukses. Setiap anggota tim harus saling terbuka dan memahami serta berkompromi untuk mengolaborasikan gaya bekerja yang berbeda.
Referensi :
BMP EKMA4116/Modul 7
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh fandaelvirarosa195 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 22 Aug 22