Periode penerapan Pancasila dari masa ke masa terbagi menjadi ke dalam beberapa periode, dimana setiap periodenya tentu memiliki latar belakang yang berbeda bila ditinjau dari kebijakan setiap masa Pemerintahannya dalam penerapan Pancasila tersebut, seperti penjelasan di bawah ini:

Periode masa awal kemerdekaan RI (1945-1950)

Di masa periode ini Pancasila di sahkan dalam sidang PPKI yang mana setelah disahkan Pancasila sudah menjadi dasar negara Indonesia serta sudah menjadi falsafah hidup Bangsa Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu hal tersebut mendapat banyak pertentang hingga menyebabkan stabilitas negara terganggu, yaitu seperti berikut ini:

• Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) yang memiliki tujuan mendirikan negara sendiri.
• Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Madiun.
• Pemberontakan DI/TII yang ingin merubah ideologi Pancasila.
• Terjadi demonstrasi Permesta.

Periode masa Pemerintahan Orde Lama (1950-1966)

Periode ini dikenal juga sebagai periode demokrasi terpimpin, pada masa ini juga merupakan masa peralihan Bangsa Indonesia yang awalnya merupakan bangsa yang terjajah menjadi bangsa yang merdeka secara utuh. Namun, penerapan Pancasila di masa ini merupakan masa adaptasi. Selain itu dimasa ini juga terdapat beberapa hambatan dari proses penerapan Pancasila, salah satu diantaranya yaitu:

• Peristiwa pemberontakan G30/SPKI dengan tujuan mengubah ideologi negara menjadi ideologi komunis.
• Penolakan terhadap nilai di dalam Pancasila oleh beberapa pihak.
• Penetapan kebijakan Presiden seumur hidup.
• Membubatkan lembaga legislatif

Periode masa Pemerintahan Orde Baru (1966-1998)

Pada awal masa periode ini penerapan Pancasila sudah sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dimana Presiden Soeharto mengeluarkan beberapa kebijakan yang dianggap sebagai upaya pemulihan dari periode sebelumnya, seperti berikut ini:

• Menyusun kebijakan terkait rencana pembangunan jangka pendek dengan intesitas 5 tahun.
• Mengadakan pemilu.
• Membuat pendidikan Pancasila.
• Pemerataan pembangunan.

Namun meskipun sudah melalukan upaya pemulihan yang berdasar kepada nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, pada masa periode ini juga di tembukan banyak sekali praktik penyimpangan yang membuat penerapan Pancasila menjadi bias, di antaranya yaitu:

• Membatasi jumlah partai politik.
• Meningkatnya kasus KKN.
• Pelanggaran HAM.
• Membatasi kebebasan berekspresi baik bagi masyarakat atau media pers.
• Dwifungsi ABRI.

Periode masa Reformasi (1998-Sekarang)

Periode ini ditandai dengan mengundurkan diri Presiden Soeharto dari jabatannya, yang kemudian di gantikan oleh B.J. Habibie sebagai Presiden baru yang menjabat. Di awal masa reformasi terdapat beberapa kebijakan yang dianggap sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan sesuai dengan upaya pemulihan ekonomi setelah peristiwa demonstrasi besar dan krisis moneter yang melanda di periode sebelumnya, dimana kebijakan penerapan Pancasila ini sebagai berikut:

• Memperbaiki sistem ekonomi dengan menaikkan nilai tukar rupiah dan rekontruksi perekonomian nasional.
• Mengeluarkan Undang – Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyatakan Pendapat di Muka Umum.
• Menghapus dwifungsi ABRI.
• Mereformasi bidang hukum.
• Mengadakan sidang istimewa MPR untuk membuat ketetapan-ketetapan baru.

Pembahasan

Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu panca berarti lima, sedangkan sila berarti dasar. Maka Pancasila merupakan lima dasar. Selain itu Pancasila merupakan dasar hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang mana nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila merupakan falsafah hidup masyarakat Indonesia yang berarti segala tindakan dan perilaku hidup masyarakat Indoneisa tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut mater tentang Pancasila pada yomemimo.com/tugas/50586496

#BelajarBersamaBrainly