Sebelum pemberontakan, PKI menuduh negara dalam keadaan bahaya karena adanya perwira senior dari petinggi TNI AD membentuk DewanJenderal untuk melakukan kudeta.

Penjelasan:

Pemberontakan PKI 1948, juga dikenal sebagai kasus Madiun, adalah perselisihan antara Pemerintah Republik Indonesia dan Front Demokratik Rakyat, sebuah kelompok oposisi sayap kiri  selama Revolusi Nasional Indonesia. Partai Rakyat Demokratik terdiri dari Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSI, dan Pesindo. Perselisihan dimulai pada tanggal 18 September 1948 di Madiun, Jawa Timur, dan berakhir tiga bulan kemudian ketika sebagian besar pemimpin dan anggota FDR ditangkap dan dieksekusi oleh tentara TNI.  

Pendapat berbeda tentang apa yang menyebabkan konflik. Menurut Kreutzer, runtuhnya kabinet Amir Sjarifoeddin pada Januari 1948 merupakan cikal bakal peristiwa Madiun. Sebelumnya, pada pertengahan 1947, Partai Sosialis terpecah menjadi dua faksi. Satu faksi dipimpin oleh Amir Sjarifoeddin dan faksi yang lebih kecil dipimpin oleh Sutan Sjahrir. Perlawanan dari kelompok Sjarir meningkat karena Sjarifoeddin sangat menekankan keselarasan  dengan Rusia dan kesejahteraan kelas. Sjahrir tidak bisa menerapkan doktrin Marxis tentang kesejahteraan kelas kepada masyarakat Indonesia karena tidak ada borjuasi Indonesia seperti itu, dan  Indonesia harus netral secara positif agar Indonesia  berkontribusi pada perdamaian dunia, saya pikir saya harus mempertahankannya. Bahkan, mereka berpisah tak lama setelah pembentukan Kabinet Kepresidenan Hatta.

Pelajari lebih lanjut:

Pelajari lebih lanjut materi tentang pemberontakan PKI, pada: yomemimo.com/tugas/7144779

#BelajarBersamaBrainly