Kondisi politik pemerintahan setelah dikeluarkannya supersemar menunjukkan adanya dualisme kepemimpinan

Berikut ini adalah pertanyaan dari ibnuimam2826 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Kondisi politik pemerintahan setelah dikeluarkannya supersemar menunjukkan adanya dualisme kepemimpinan yang disebabkan...

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Presiden sukarno sbg presiden ri sementara suharto sbg pengemban supermar

Penjelasan:

Pasca dikeluarkannya Surat Perintah Sebelas Maret 1966 (Supersemar), Soekarno masih memimpin sebagai pemimpin kabinet, tetapi pelaksanaan pimpinan dan tugas harian dipegang oleh Soeharto. Kondisi seperti ini berakibat pada munculnya “dualisme kepemimpinan nasional”. Soekarno sebagai pimpinan pemerintahan, sedangkan Letjen Soeharto sebagai pelaksana pemerintahan. Presiden Soekarno sudah tidak banyak melakukan tindakan-tindakan pemerintahan, sedangkan sebaliknya Letjen Soeharto banyak menjalankan tugas-tugas harian pemerintahan. Adanya “Dualisme kepemimpinan nasional” ini akhirnya menimbulkan pertentangan politik dalam masyarakat, yaitu mengarah pada munculnya pendukung Soekarno dan pendukung Soeharto. Hal ini jelas membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Oleh karena itu, peran Presiden Indonesia saat itu, dipegang oleh Soekarno, sedangkan tugas-tugas pemerintahan dipegang oleh pengemban Supersemar, Letjen Soeharto.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh naaaaadia1999 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 04 Jul 22