Latar belakang politik Apartheid adalah pendudukan Afrika Selatan oleh bangsa Eropa. Tujuan politik Apartheid adalah diskriminasi rasial.

Pembahasan

Apartheid adalah sistem pemisahan ras yang pernah diterapkan di Afrika Selatan oleh pemerintahan kulit putih yang disahkan pada tahun 1948 dan berlangsung hingga tahun 1990. Kata Apartheid sendiri berasal dari bahasa Afrikaneer (sebutan untuk para penjelajah Belanda yang sampai di Afrika Selatan) yaitu 'apart' yang berarti pemisahan dan 'heid' yang berarti sistem.

Latar belakang politik Apartheid ini adalah pendudukan Afrika Selatan oleh orang Eropa yang berkulit putih. Belanda adalah bangsa Eropa pertama yang sampai di Afrika Selatan, dipimpin oleh Jan Anthony van Riebeeck, sering disebut bangsa Boer atau Afrikaneer. Setelah itu datang bangsa Inggris, yang akhirnya berperang dengan Belanda di Afrika Selatan. Inggris memenangkan perang, namun akhirnya berbagi kekuasaan dengan dalam memerintah Afrika Selatan. Kaum kulit putih minoritas yang menguasai kaum kulit hitam yang merupakan mayoritas, menimbulkan banyak masalah sosial, terutama antara kaum Afrikaneer dengan penduduk kulit hitam Afrika Selatan, sehingga pemerintahan Belanda di Afrika Selatan mulai merintis usaha pemisahan rasial

Ketika partai NP yang pro Afrikaneer menguasai pemerintahan, politik Apartheid akhirnya disahkan pada tahun 1948, yang membagi ras di Afrika Selatan menjadi sebagai berikut:

•Kulit Putih (sebagian besar Belanda dan Inggris)

•Kulit Hitam (sebagian besar suku Bantu, suku asli di Afrika Selatan)

•Asia (sebagian besar India dan Pakistan)

•Kulit berwarna yang lain (misalnya Melayu Cape)

Pemerintah Afrika Selatan yang dikuasai oleh Partai Nasional yang pro-Belanda membuat hak-hak dan batasan-batasan untuk masing-masing ras. Beberapa undang-undang yag dibuat untuk memperkuat sistem Apartheid ini antara lain:

•Land Act, merupakan undang-undang yang melarang orang kulit hitam mempunyai 'homeland' di luar wilayah tempat tinggal yang sudah ditentukan.

•Group Areas Act, merupakan undang-undang yang mengatur segregasi atau pemisahan tempat tinggal bagi orang kulit putih dan kulit hitam.

•Population Registration Act, merupakan undang-undang di mana semua orang kuli hitam wajib mendaftarkan diri sesuai dengan kelompok suku masing-masing.

Tujuan politik Apartheid yang digaungkan pemerintah adalah untuk kemajuan bersama tiap golongan. Namun kaum kulit hitam akhirnya menyadari bahwa tujuan sebenarnya dari politik Apartheid ini adalah diskriminasi rasial atau pembedaan derajat berdasarkan warna kulit, dan agar orang kulit putih dapat tetap mengontrol kekayaan negara yang mempercepat industrialisasi.

Sistem ini segera mendapat penentangan dari luar negeri seperti kutukan Majelis Umum PBB atas penerapan sistem ini, dan terutama dari dalam negeri dengan munculnya gerakan-gerakan perlawanan dari kaum kulit hitam yang didominasi oleh African National Congress (ANC) yang dipimpin Nelson Mandela. Pemerintahan Partai Nasional menangani perlawanan ini dengan keras dan memenjarakan tokoh-tokohnya seperti Nelson Mandela, yang baru dibebaskan pada tanggal 11 Februari 1990 di masa pemerintahan Presiden Frederik William de Klerk. Setelah itu secara perlahan politik Apartheid mulai dihapusakan, dengan kronologi:

•2 Mei 1990, pemerintah Afrika Selatan untuk pertama kalinya mengadakan perundingan dengan ANC untuk membuat undang-undang non-rasial.

•7 Juni 1990, Presiden Frederik William de Klerk menghapus undang-undang darurat negara

•21 Februari 1991, Presiden Frederik William de Klerk di hadapan parlemen Afrika Selatan akhirnya mengumumkan dihapuskannya politik Apartheid.