jawab

Pucat pasi wajah mahamantri halu yang sebelumnya merasa yakin dirinya. lah yang akan diangkat menjadi mahapatih pucat pasi dan tersenyum kecut mahamantri i Hino Diah janardana yang tidak menyangka orang yang dipilih sebagai Mahapatih berasal dari arah yang sama sekali tidak terduga sebutkan sudut pandang yang digunakan pada penggalan novel sejarah di atas.

Sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel sejarah tersebut adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.

Mari kita simak pembahasan berikut ini.

Novel sejarah adalah salah satu jenis karya sastra yang memuat cerita fakta-fakta tentang berbagai kejadian yang terjadi di masa lalu.

Salah satu unsur intrinsik dalam novel sejarah adalah sudut pandang. Sudut pandang adalah cara pengarang memosisikan diri dalam cerita. Berikut ini jenis-jenis dari sudut pandang.

1. Orang pertama pelaku utama

Sudut pandang orang pertama biasanya ditandai dengan penggunaan kata ganti “aku” atau “saya”. Dalam penggunaan sudut pandang ini, pengarang memosisikan diri sebagai tokoh utama dalam cerita yang dituliskan.

2. Orang ketiga sebagai pengamat

Sudut pandang orang ketiga sebagai pengamat ialah penulis menceritakan tokoh sebatas pengetahuan yang diketahuinya. Informasi tentang tokoh tersebut diperoleh dari pengamatan, pendengaran, maupun perasaan dari suatu kejadian dalam cerita.

3. Orang ketiga serba tahu

Sudut pandang orang ketiga serba tahu ialah penulis memosisikan diri sebagai orang yang mengetahui dan menceritakan apapun yang berkaitan dengan tokoh utama, baik dari segi watak, latar, kejadian, dan sebagainya.

Penggalan novel sejarah di atas menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Pengarang menggunakan nama-nama tokoh seperti Mahamantri Halu dan Mahamantri I Hino Diah Janardana. Selain itu, pengarang juga mengetahui segala alur dan watak dari tokoh-tokoh tersebut, seperti keadaan wajah Mahamantri Halu yang pucat dan merasa yakin dirinya akan diangkat menjadi Mahapatih. Hal tersebut dibuktikan dalam kalimat "Pucat pasi wajah Mahamantri Halu yang sebelumnya merasa yakin dirinyalah yang akan diangkat menjadi Mahapatih."

Dengan demikian, sudut pandang yang digunakan dalam penggalan novel sejarah tersebut adalah sudut pandang orang ketiga serba tahu.

semoga membantu:)