Contoh kasus opini publik yang mampu memengaruhi kebijakan/keputusan yang diambil oleh pemerintah adalah isu lingkungan hidup. Pada tahun 2019, Indonesia dihebohkan oleh kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di beberapa wilayah, terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Kebakaran hutan dan lahan ini menyebabkan kabut asap yang sangat tebal dan berdampak negatif pada kesehatan masyarakat serta mengganggu aktivitas ekonomi. Opini publik yang berkembang adalah bahwa pemerintah tidak serius dalam menangani masalah lingkungan hidup dan tidak cukup tegas dalam menegakkan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.

Dalam hal ini, opini publik yang berkembang dapat memengaruhi kebijakan dan keputusan pemerintah. Pemerintah merespons dengan menurunkan tim untuk memadamkan kebakaran dan menangani dampak kabut asap. Selain itu, pemerintah juga mengeluarkan kebijakan moratorium izin baru perkebunan kelapa sawit dan penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Hal ini menunjukkan bahwa opini publik yang kuat dapat memengaruhi kebijakan dan keputusan pemerintah.

Politik global dapat memengaruhi komunikasi politik sebuah negara karena adanya pengaruh dan interaksi antara negara-negara di dunia yang semakin kompleks dan terintegrasi. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memungkinkan informasi dan pesan politik tersebar dengan cepat dan mudah ke seluruh dunia. Hal ini berdampak pada cara komunikasi politik dilakukan oleh negara-negara di dunia.

Media mempunyai peran sentral dan esensial dalam globalisasi karena sebagai sarana utama dalam menyebarkan informasi dan pesan politik secara global. Media memungkinkan pesan politik dapat diakses oleh masyarakat dunia dengan cepat dan mudah. Selain itu, media juga dapat mempengaruhi opini publik di berbagai negara, termasuk dalam hal kebijakan dan keputusan politik.

Dalam konteks globalisasi, media juga memungkinkan terjadinya interaksi dan pertukaran informasi antara negara-negara di dunia. Hal ini memberikan kesempatan bagi negara-negara untuk saling belajar dan beradaptasi dengan perbedaan dalam komunikasi politik. Namun, di sisi lain, media juga dapat memperkuat dominasi kekuatan besar dalam politik global dan mempengaruhi kebijakan dan keputusan politik di negara-negara kecil yang belum mampu bersaing secara global.