Berikut ini adalah pertanyaan dari arikpiaggio pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
(appetite) Kalau soal daya beli, kita cukup bicara jumlah uang dan harga Sedangkan keinginan membeli, dipengaruhi mood konsumen
seperti berita-berita bagus atau buruk, persepsi terhadap hari esok, kejadian-kejadian yang membuat kita kehilangan appetite, retailer
yang kurang promosi dan sebagainya. Maka meski uangnya ada, bisa saja seseorang menunda konsumsinya. Bagaimana daya beli?
Kalau harga-harga melambung naik, maka jelas jumlah yang bisa dibeli dengan uang yang sama berkurang Lalu nilai penjualan yang
diterima perusahaan-perusahaan pun bisa turun. Namun keuntungan yang diperoleh belum tentu jatuh. Sebab menentukan untung
atau rugi, bagi perusahaan adalah sebuah kecerdasan sendiri. Ada strategi dan ada pilihan, kecuali mereka salah urus, tak merespons
bahkan menyangkal perubahan. Tetapi pengusaha tahu, saat ini secara umum inflasi cukup rendah. Bahkan rakyatnya punya beragam
pilihan yang luas Lalu kita membaca hasil yang dicapai dunia usaha pada semester 1 2022 ini walaupun tak sepenuhnya buruk, namun
cukup beragam. Banyak yang bagus, juga ada yang kurang beruntung. Ini berbeda dengan kondisi 1998-2000 yang dilanda krisis
secara luas. Jadi unsur pertama ini tak terpenuhi. Kedua, jumlah uang yang dimiliki konsumen. Misalnya Anda di-PHK perusahaan.
Kalau PHK terjadi secara nasional, maka otomatis daya beli masyarakat turun. Atau, kalau pengusaha menurunkan gaji misalnya
Kejadian ini pun tak banyak terdengar. Kita hanya mendengar Sevel yang ditutup. Pernah juga dikhawatirkan kalau subsidi-subsidi
tertentu dicabut sehingga harga melambung. Atau bisa juga angkatan kerjabaru sulit mendapat pejerjaan, investasi pada sektor tertentu
turun, inovasi baru mengakibatkan lapangan kerja tertentu bisa saja terbatas, persaingan global dan sebagainya. Maka dampak inovasi
pada setiap segmen tenaga kerja ini mutlak diperlukan untuk memperkuat perekonomian dan melakukan pemerataan. Seharusnya
semua itu bisa dihitung. Namun masalahnya semua berhubungan dengan asumsi yang dipegang peneliti dan kemampuan masing-
masing dalam mensortir data. Sementara itu gaya hidup masyarakat berubah begitu cepat dan kurang cepat dipetakan BPS. Jadi
dengan data yang sangat umum, sampai saat ini, mungkin saja kesimpulannya belum bisa kita tarik. Namun perlahan-lahan data baru
juga berdatangan Berikut adalah data keuangan pertumbuhan penjualan beberapa perusahaan publik semester 1/2022 yang diambil
dan IDX: Kalbe Farma 5,3 persen, Mayora 1,2 persen, Astra 11 persen, Ace Hardware 18 persen, HMSampoerna: -1,6 persen, Merck
5 persen. Sido Muncul -6,8 persen, Gudang Garam 8.9 persen, Unilever 2,5 persen, Ultra Jaya 0.9 persen, Prodia 3.7 persen. Semen
Indonesia 1,9 persen, Indofarma 2.1 persen, Tempo Scan -2 persen, AlfaMidi 18,3 persen, dan Hero Supermarket -3.9 persen. Dan
menjadi sulit membaca dampak daya beli secara nasional karena mixed result yang sekilas memang masih positif. Namun baiklah,
anggap saja sebagian pelaku usaha lainnya belum mengumumkan prestasi yang dicapai. Juga ditemukan fakta adanya perusahaan
yang penjualannya turun namun keuntungannya naik. Hero misalnya (keuntungan sebelum pajaknya malah naik 341 persen)
Sebaliknya Mayora yang penjualannya tumbuh hanya 1.2 persen, operating profitnya sudah minus 17 persen. Sebagai seorang
Manager Marketing PT Sido Muncul anda mendapatkan tugas dari BOD untuk menganalisis apa yang sedang terjadi dalam perusahaan
melihat dari informasi data diatas, anda juga mendapatkan tugas untuk mengevaluasi strategi pemasaran, membuat mind mapping
strategi pemasaran versi saudara dan membuat program kerja pemasaran selama 1 semester kedepan dengan harapan perusahaan
tidak merugi dan dapat terus going concem!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Berdasarkan data keuangan pertumbuhan penjualan beberapa perusahaan publik pada semester 1/2022, terdapat beberapa perusahaan yang mengalami penurunan penjualan dan keuntungan, serta perusahaan yang penjualannya naik tetapi keuntungannya turun. Oleh karena itu, sebagai seorang Manager Marketing PT Sido Muncul, Anda perlu melakukan analisis untuk memahami kondisi pasar saat ini.
Dari data tersebut, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi daya beli masyarakat, seperti kondisi PHK yang terjadi secara nasional, penurunan gaji oleh pengusaha, dan kenaikan harga akibat pencabutan subsidi. Namun, berdasarkan data keuangan, belum terlihat dampak yang signifikan dari faktor-faktor tersebut.
Sebagai langkah pertama, Anda dapat melakukan analisis SWOT untuk memahami kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, Anda dapat mengevaluasi strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan dan mengidentifikasi hal-hal yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.
Untuk membuat mind mapping strategi pemasaran, Anda dapat mempertimbangkan beberapa faktor seperti target pasar, produk yang ditawarkan, harga, promosi, dan distribusi. Anda dapat menggunakan data keuangan untuk mengevaluasi kinerja produk dan menentukan strategi pemasaran yang lebih efektif.
Setelah melakukan analisis dan mind mapping, Anda dapat membuat program kerja pemasaran selama 1 semester ke depan dengan tujuan meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Program kerja tersebut dapat meliputi pengembangan produk baru, peningkatan promosi, dan peningkatan distribusi produk.
Namun, perlu diingat bahwa program kerja tersebut harus disesuaikan dengan kondisi pasar yang terus berubah dan dapat beradaptasi dengan cepat. Oleh karena itu, penting untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkala agar program kerja dapat terus efektif dan berhasil meningkatkan penjualan dan keuntungan perusahaan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Nazer dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 09 Aug 23