Prinsip kelistrikan pada saraf manusia berkaitan dengan

Berikut ini adalah pertanyaan dari fiqih1399 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Prinsip kelistrikan pada saraf manusia berkaitan dengan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kelistrikan pada Syaraf

Sistem saraf terdiri dari system saraf pusat dan system saraf otonom. Sistem saraf pusat terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen.Sistem saraf otonom berfungsi sebagai pengatur organ dalam tubuh seperti jantung, usus, dan kelenjar secara tidak sadar.

Sistem kelistrikan pada saraf ditunjukkan dengan adanya kecepatan impuls serat syaraf yang berupa kemampuan menghantarkan impuls. Serat syaraf ada 2 macam, yaitu Bermyelin dan Myelin. Bermyelin, berdiameter 1 μm dengan kecepatan 100 m/s, merupakan insulator yang baik dan memiliki kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal dapat meloncat dari satu simpul ke simpul lain. Myelin berdiameter 1 mm dengan kecepetan 20 s.d. 50 m/s).

Sel manusia dibungkus oleh sebuah membran yang diliputi oleh cairan logam kalium dibagian dalam dan cairan logam natrium dan klorida dibagian luar membran. Ketika sel-sel bekerja mengirimkan sinyal berupa energi listrik, pada saat potensial listrik antara membran sel bagian luar dan dalam sama maka sel tidak dapat mengirimkan lagi energi listrik. Akan tetapi, saat beda potensial listrik anatara kedua bagian membran sel itu sama, tubuh manusia kembali memproduksi cairan logam kalium dan natrium dalam tubuh dan terjadi proses oksidasi sehingga elektron dari cairan logam kalium akan kembali bergerak menuju cairan logam natrium. Ketika elektron bergerak dari cairan logam kalium menuju cairan logam natrium, sel akan kembali bermuatan sehingga kembali menimbulkan beda potensial listrik antara keduanya. Hal inilah yang menyebabkan energi listrik pada sel-sel tubuh manusia tidak pernah habis.

Penjelasan:

semoga membantu

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh vanessaazzahra843 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 30 Jan 23