Jawaban:

Ada beberapa faktor yang menyebabkannya yaitu:

1. Kurangnya kesadaran masyarakat: Banyak masyarakat yang belum menyadari pentingnya konservasi hutan dan masih melakukan aktivitas yang merusak hutan, seperti illegal logging, pembakaran hutan, dan penambangan liar.

2. Keterbatasan dana: Program konservasi hutan memerlukan dana yang cukup besar untuk bisa berjalan secara efektif. Namun, keterbatasan anggaran dari pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) masih menjadi kendala dalam pengelolaan hutan konservasi.

3. Keterbatasan tenaga ahli: Tenaga ahli yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang konservasi hutan masih kurang. Hal ini membuat program konservasi hutan sulit dilaksanakan secara optimal.

4. Masalah regulasi: Beberapa peraturan dan regulasi terkait konservasi hutan belum optimal, sehingga sulit dalam menjaga hutan dari aktivitas merusak yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

5. Konflik kepentingan: Seringkali terjadi konflik kepentingan antara masyarakat, perusahaan, dan pemerintah dalam pengelolaan hutan. Hal ini seringkali menghambat program konservasi hutan.

Untuk meningkatkan efektivitas usaha konservasi hutan di Indonesia, diperlukan upaya yang terkoordinasi dan berkelanjutan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, masyarakat, LSM, dan perusahaan. Selain itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya konservasi hutan dan memberikan pendidikan tentang pengelolaan hutan yang baik. Pemerintah juga perlu meningkatkan anggaran untuk program konservasi hutan, serta melakukan perbaikan regulasi yang ada. Dengan demikian, diharapkan dapat mencapai tujuan konservasi hutan secara optimal.