Jawaban:

Untuk menghitung pembelian obligasi, pertama-tama kita perlu menghitung nilai nominal total obligasi yang dibeli, yaitu:

Nominal per lembar obligasi = Rp 20.000,-

Jumlah lembar obligasi yang dibeli = 100 lembar

Maka, nilai nominal total obligasi = Rp 20.000,- x 100 lembar = Rp 2.000.000,-

Selanjutnya, kita perlu menghitung besarnya diskon yang diberikan pada pembelian obligasi, yaitu:

Kurs diskon = 90% = 0,9

Besarnya diskon = Kurs diskon x Nilai nominal total obligasi

Besarnya diskon = 0,9 x Rp 2.000.000,- = Rp 1.800.000,-

Jadi, nilai pembelian obligasi setelah diskon adalah:

Nilai pembelian obligasi = Nilai nominal total obligasi - Besarnya diskon - Biaya pembelian obligasi

Nilai pembelian obligasi = Rp 2.000.000,- - Rp 1.800.000,- - Rp 45.000,-

Nilai pembelian obligasi = Rp 155.000,-

Terakhir, kita perlu menghitung besarnya bunga kupon yang diterima hingga tanggal pembelian obligasi, yaitu:

Hari pembelian obligasi = 3 Februari

Tanggal bunga terakhir dibayar = 1 Januari

Maka, jumlah hari bunga yang diterima = 33 hari (1 Januari - 3 Februari)

Besarnya bunga kupon per lembar obligasi = 24% x Rp 20.000,- = Rp 4.800,-

Besarnya bunga kupon yang diterima per lembar selama 33 hari = (33/365) x Rp 4.800,- = Rp 435,34

Jadi, total bunga kupon yang diterima untuk 100 lembar obligasi adalah:

Total bunga kupon = Besarnya bunga kupon per lembar obligasi x Jumlah lembar obligasi

Total bunga kupon = Rp 435,34 x 100 lembar = Rp 43.534,-

Dengan demikian, total pembayaran untuk membeli 100 lembar obligasi dengan kupon 24% tersebut adalah:

Total pembayaran = Nilai pembelian obligasi + Total bunga kupon

Total pembayaran = Rp 155.000,- + Rp 43.534,-

Total pembayaran = Rp 198.534,-

Sehingga, pembelian obligasi tersebut sebesar Rp 198.534,-.