Kutipan dalam novel yang menggambarkan latar belakang penulis pertemuan dua

Berikut ini adalah pertanyaan dari Awalasri6316 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Kutipan dalam novel yang menggambarkan latar belakang penulis pertemuan dua hati

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Karya

1. Dalam novel ini mengangkat tema nilai positif yang harus dimiliki seorang guru. Beberapa nilai positif yang harus dimiliki guru adalah ketulusan, kesabaran, keikhlasan, dan antusias dalam menjalankan profesinya sebagai seorang guru (pendidik). Hal ini tercermin dari ungkapa Bu Suci:

“Sesudah bertahun-tahun mengajar, aku tidak menyesal telah menuruti nasihat orang tua. Aku

senang kepada pekerjaanku”. (PDH: 2009, 10)

Kutipan di atas membuktikan bahwa tokoh utama Bu Suci sebagai guru, senang dengan pekerjaan yang dijalaninya. Kesenangan akan pekerjaan yang kita jalani akan membuahkan hasil yang baik. Kesenangan itu termasuk dalam nilai positif seorang guru, berawal dari kesenangan kemudian akan tumbuh rasa tulus, sabar, ikhlas, dan antusias dalam menjalankan suatu profesi yang digeluti.

2. Tokoh dan Penokohan

Dalam Novel Pertemuan Dua Hati karya Nh. Dini terdapat beberapa tokoh utama dan tokoh pendukung.

a. Tokoh Utama (Aku Bu Suci) seseorang yang pandai. Seorang wanita yang memiliki IQ yang memadai yang cepat menangkap pelajaran dan mengerti sesuatu, dan menginginkan pendidikan yang lebih tinggi lagi untuk mendalami profesinya dan mengasah otaknya agar bertambah baik lagi dengan ilmu-ilmu yang didapatnya,

“Lulus dari SPG aku ingin sekali meneruskan ke IKIP. Meskipun kemampuan otakku

memadai, Bapak tidak sanggup membiayai. Peraturan ikatan dinas tidak disetujui orang tuaku.”

(PDH: 2009, 10).

Tokoh Bu Suci seorang guru sekaligus ibu rumah tangga yang penyayang, perhatian dan memiliki idealisme yang tinggi dalam mendidik anak-anak kandung dan anak-anak didiknya di sekolah. Bu Suci seorang ibu sekaligus pendidik yang tidak hanya mementingkan dan memberikan kasih sayang serta perhatian penuh kepada anak-anaknya saja akan tetapi ia juga memperlakuakan anak didiknya sebagaimana anak kandungnya,

“Sebagai wanita berkarir, aku tetap merasa lebih tenang jika dapat bekerja sekaligus

mengawasi anak-anakku.” (PDH: 2009, 13).

“ada lima deratan bangku memanjang. Kuhitung nomer satu dari kiri ke kanan. Misalnya,

nama Rusidah kutandai dengan pensil tulisan ke-te. Artinya, murid itu duduk di deretan

bangku ke-3 di kelompok tengah.” (PDH: 2009, 25).

Tokoh Bu Suci merupakan seorang ibu yang mandiri. Seorang ibu yang tidak hanya mengandalkan uang suaminya saja, akan tetapi Bu suci memiliki tekat yang kuat ingin membantu meringankan beban suaminya dalam menghidupi rumah tangga dan anak-anaknya dengan membantu sang suami mencari nafkah,

“Dan agar biaya hidup tidak terlalu menekan bahu suamiku, aku harus kembali mengajar

secepat mungkin. Di mana pun selalu dibutuhkan guru.” (PDH: 2009, 12).

Bu Suci merupakan sosok guru yang lembut, tegas, dan perduli terhadap sesama. Kelembutan seorang pendidik sangat dibutuhkan, karen kelembutan dan ketegasan membuat nyaman anak didik untuk dekat dengan guru mereka dan dapt menghormati guru mereka. Manusia bersosialisasi sesama manusia, saling membantgu satu dengan yang lainnya, akan tetapi terkadang sifat manusia berbeda ada yang perdul

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh 1223rizki dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 17 Feb 23