Sistem tanam paksa yang dilakukan oleh Belanda di Indonesia pada masa kolonialisme merupakan salah satu bentuk eksploitasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda terhadap penduduk Indonesia. Sistem ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan sebagian hasil tanaman dari penduduk Indonesia, seperti karet, teh, kopi, dan lain-lain.

Sistem ini dilatar belakangi oleh keinginan Belanda untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dari Indonesia, dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja penduduk Indonesia dengan harga yang sangat murah. Selain itu, sistem ini juga merupakan bagian dari upaya Belanda untuk mengontrol dan menundukkan penduduk Indonesia, dengan mengeksploitasi kemiskinan dan kelemahan ekonomi mereka.