Demokrasi liberal merupakan salah satu jenis demokrasi yang menekankan pada hak asasi manusia dan kebebasan individu. Berikut adalah beberapa ciri-ciri demokrasi liberal yang dilaksanakan berdasarkan UUDs 1950:

• Prinsip persamaan hak: Demokrasi liberal menghargai hak-hak yang sama bagi semua warga negara. Tiap individu diakui memiliki hak yang sama, tidak peduli apapun latar belakangnya.

• Prinsip kebebasan individu: Demokrasi liberal menghargai hak-hak individu, seperti kebebasan bersuara, berkumpul, dan beragama.

• Sistem politik yang bersifat multipartai: Demokrasi liberal mengizinkan adanya lebih dari satu partai politik yang bersaing untuk memenangkan pemilihan umum.

• Sistem pemerintahan yang terpisah: Demokrasi liberal menghargai prinsip trias politika, yaitu pemisahan kekuasaan antara pemerintah, parlemen, dan kekuasaan hukum.

• Sistem ekonomi yang bebas: Demokrasi liberal mempercayai bahwa sistem ekonomi yang bebas dan tidak terkendali oleh pemerintah akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang lebih baik.

• Pendidikan yang bebas: Demokrasi liberal menghargai hak setiap individu untuk mendapatkan pendidikan yang layak, tidak peduli latar belakang sosial atau ekonomi.

• Kebebasan pers: Demokrasi liberal mempercayai bahwa kebebasan pers merupakan salah satu faktor yang penting bagi keberlangsungan demokrasi.

Demokrasi liberal merupakan salah satu sistem pemerintahan yang didasarkan pada prinsip-prinsip kebebasan individu dan hak asasi manusia. Meskipun demokrasi liberal memiliki kelemahan-kelemahan, sistem ini dianggap sebagai salah satu cara terbaik untuk menjamin hak-hak setiap individu dalam masyarakat.