Pancasila dikatakan sebagai ideologi terbuka karena memiliki beberapa faktor pendorong yang menjadikannya demikian. Berikut ini adalah beberapa faktor pendorong Pancasila sebagai ideologi terbuka:

Pancasila merupakan ideologi yang universal. Pancasila tidak hanya dikembangkan untuk Indonesia saja, tetapi juga bisa diterapkan di negara-negara lain yang memiliki kondisi yang sama.

Pancasila tidak memihak pada satu kelompok tertentu. Pancasila tidak memihak pada kelompok sosial, agama, ras, atau kelompok lainnya, sehingga bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pancasila memperhatikan prinsip-prinsip dasar hak asasi manusia. Pancasila mengakui hak asasi manusia dan menghargai keberagaman, sehingga bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda.

Pancasila menekankan pada peran sosial. Pancasila menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pancasila merupakan ideologi yang dinamis. Pancasila tidak statis dan selalu dapat diadaptasi sesuai dengan perubahan zaman, sehingga bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.