Setiap perusahaan memiliki proses rekrutmen yang berbeda-beda, tergantung pada kebutuhan dan kondisi perusahaan tersebut. Namun, secara umum, proses rekrutmen biasanya terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

1. Penjaringan calon karyawan: Pada tahap ini, perusahaan mengumpulkan calon karyawan yang sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan. Penjaringan bisa dilakukan melalui iklan di media cetak atau online, job fair, atau menggunakan jasa agen tenaga kerja.
2. Seleksi administratif: Pada tahap ini, perusahaan melakukan seleksi administratif terhadap calon karyawan yang telah mengirimkan berkas lamaran. Seleksi administratif biasanya berupa pengecekan dokumen-dokumen yang dibutuhkan seperti surat lamaran, CV, foto, dan transkrip nilai.
3. Tes tertulis: Pada tahap ini, perusahaan melakukan tes tertulis untuk mengukur kemampuan calon karyawan dalam bidang yang sesuai dengan posisi yang dibutuhkan. Tes tertulis bisa berupa tes kompetensi, tes logika, atau tes kemampuan bahasa.
4. Tes psikologis: Pada tahap ini, perusahaan menggunakan tes psikologis untuk mengukur kepribadian dan sikap calon karyawan. Tes psikologis biasanya berupa tes kepribadian, tes potensi akademik, atau tes minat.
5. Interview: Pada tahap ini, perusahaan melakukan wawancara dengan calon karyawan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kemampuan dan pengalaman kerja calon karyawan. Interview bisa dilakukan secara individu atau kelompok.
6. Tes kesehatan: Pada tahap ini, perusahaan melakukan tes kesehatan untuk mengetahui kondisi kesehatan calon karyawan. Tes kesehatan biasanya berupa pemeriksaan darah, urine, dan tes jantung.
7. Negosiasi kontrak: Pada tahap ini, perusahaan dan calon karyawan melakukan negosiasi mengenai syarat-syarat kontrak kerja, seperti gaji, jam kerja, dan hak-hak lainnya.
8. Penandatanganan kontrak kerja: Setelah seluruh tahap selesai, calon karyawan yang lolos seleksi akan menandatangani kontrak kerja dengan perusahaan