Buatlah model pembelajaran penjas mi dikelas rendah

Berikut ini adalah pertanyaan dari nayyy1234 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Buatlah model pembelajaran penjas mi dikelas rendah

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Metode Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Menurut Mosston dan Ashworth, (1994) dalam Dwialih Yuan, (2010: 2)

Pendekatan pembelajaran/ metode pembelajaran adalah cara untuk mencapai tujuan belajar yaitu tujuan yang diharapkan tercapai oleh siswa dalam kegiatan belajar. Pendekatan yang sering digunakan dalam aktifitas pendidikan jasmani dan kesehatan ada 7, yaitu :

Pendekatan Pengetahuan-Keterampilan (Knowledge-Skill Approach)

Pendekatan ini dibagi menjadi 2 metode yaitu ceramah (lecture) dan latihan (drill).

Pendekatan Sosialisi (Sosialization Approach)

Dalam pendekatan ini pendidikan tidak hanya diarahkan untuk meningkatkan ketrampilan pribadi dan berkarya saja, tetapi juga ketrampilan berinteraksi sosial dan hubungan manusiawi.

Pendekatan Personalisasi

Landasan pemikiran pendekatan ini adalah aktivitas pendidikan jasmani dapat digunakan untuk sebagai media pengembangan kualitas pribadi. Metodenya adalah problem solving.

Pendekatan Belajar (Learning Approach)

Tujuan pendekatan ini untuk mempengaruhi kompetensi dan proses belajar anak dengan metode terprogram (programmed instruction), Computer assisted instruction (CAI), dan metode kreativitas dan pemecahan masalah.

Pendekatan Motor Learning

Pendekatan ini mengajarkan aktivitas jasmani berdasarkan klasifikasi ketrampilan dan teori proses informasi yang diterima. Metode yang dikembangkan berdasarkan pendekatan ini adalah part-whole methods dan modeling (demonstration).

Pendekatan Permainan Taktik (Tactical Game Approaches)

Adalah pendekatan dengan menggunakan permainan, tujuannya agar siswa memahami manfaat teknik permainan tertentu dengan cara mengenalkan situasi permainan tertentu terlebih dahulu kepada anak. Melalui kegiatan permainan akan terjadi persaingan dan kompetisi yang dapat mewujudkan keinginan pribadi siswa untuk mencoba kemampuan yang telah dimiliki.

Spektrum Gaya Mengajar

Spektrum gaya mengajar dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwa pembelajaran merupakan interaksi antara guru dan murid dan pelaksanaan pembagian tanggung jawab.

Menurut Mosston, (1994) dalam Dwialih Yuan, (2010: 2) terdapat 4 gaya mengajar yang sering digunakan dalam pembelajaran, yaitu :

Gaya komando (the command style)

Peran guru pada pembelajaran ini sangat dominan, yaitu sebagai pembuat keputusan pada semua tahap, karena pada tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi sepenuhnya dilakukan oleh guru, sedangkan peserta didik/ siswa hanya berperan sebagai pelaku ataupun pelaksana saja yang sepenuhnya harus tunduk terhadap pengarahan, penjelasan, dan segala perintah dari guru. Esensi dari gaya komando adalah adanya hubungan yang langsung dan cepat antara stimulus guru dan respon murid.

Gaya latihan atau penugasan (the tractice style)

Pada awalnya guru menggunakan gaya komando, namun dalam tahap tertentu guru memberi tugas kepada siswa, dalam melaksanakan tugas tersebut siswa boleh mengambil keputusan sendiri. Guru bertindak sebagai penyusun rencana dan mempresentasikan rencana tersebut kepada peserta didik/ siswa.

Pada tahap evaluasi, guru melakukan observasi/ pengamatan terhadap kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik/siswa secara individu. Gaya latihan ini sangat sesuai untuk pembelajaran dalam penguasaan teknik dasar.

Gaya resiprokal (the reciprocal style)

Pada gaya resiprokal, kelas diorganisir dan dikondisikan dalam peran-peran tertentu (dibagi menjadi dua kelompok), ada peserta didik/ siswa yang berperan sebagai pelaku, dan sebagai observer (pengamat) terhadap aktivitas yang dilakukan oleh kelompok pelaku, sedangkan guru sebagai fasilitator. Kelompok siswa yang bertindak sebagai observer mengamati tampilan/aktivitas yang dilakukan oleh temannya (pelaku) dengan membawa lembar observasi (pengamatan) yang telah disusun oleh guru, selanjutnya observer tersebut mengevaluasi tampilan dari kawannya yang bertindak sebagai pelaku. Dalam hal ini evaluasi dilakukan oleh peserta didik/siswa sendiri secara bergantian.

Melalui upaya mengevaluasi aktivitas temannya, diharapkan siswa juga mengetahui konsep pelaksanaan yang benar, karena setiap siswa akan berperan sebagai observer (pengamat), maka mereka akan berupaya untuk menguasai konsep geraknya yang benar. Untuk pelaksanaan gaya resiprokal, siswa terlebih dahulu harus mempelajari teknik dasar, dan gaya resiprokal ini dilaksanakan pada pembelajaran teknik lanjutan.

Gaya inklusi (the inclusions style)

Pada gaya inklusi, guru berperan sebagai pembuat keputusan dalam perencanaan, sedangkan peserta didik/ siswa menentukan pilihan terhadap kelompok kegiatan dalam pelaksanaan dan evaluasi.

.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh banitamim dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 28 Mar 23