Sikap nabi muhammad saw terhadap penduduk mekah saat penaklukan kota

Berikut ini adalah pertanyaan dari MFahrizalR7662 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Sikap nabi muhammad saw terhadap penduduk mekah saat penaklukan kota mekah adalah

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Nabi Muhammad SAW sesegera mungkin menghapuskan syirik dan menghancurkan berhala. Pada saat memasuki Masjidil Haram, Nabi langsung bersujud di sekeliling Ka'bah dengan tongkat di tangannya sambil membacakan firman Allah dalam surat Al Isra ayat 81.

“Dan katakanlah bahwa yang benar telah datang dan yang batil telah hilang. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti akan hilang.”

Nabi SAW juga membacakan Surat Saba ayat 49. “Katakanlah bahwa kebenaran telah datang dan kebatilan tidak akan dimulai dan tidak akan terulang lagi.”

Abu Thalhah Muhammad Yunus Abdusstar dalam bukunya Kaifa Tastafidumi min al-Haramain asy-Syarifain Ayyuha az-Zair wa al-Muqim Ahwal an-Nabi fi al-Hajj mengatakan Nabi SAW menolak masuk Ka'bah hingga patung-patung itu disingkirkan ketika Ibnu Abbas RA berkata:

“Sesungguhnya ketika waktu Fathul Makkah tiba, Rasulullah menolak masuk ke Ka’bah yang masih ada berhala-berhala itu. Oleh karena itu beliau memerintahkan agar patung-patung itu disingkirkan,” (HR Bukhari).

Setelah Allah SWT menurunkan firman-Nya dalam Surat at-Taubah ayat 28 yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram setelah tahun ini (tahun 9 Hijriah).”

Nabi SAW segera melaksanakan perintahnya dengan memerintahkan Abu Bakar untuk mengumumkan kepada semua orang bahwa pada tahun ke-9 Hijriah, setelah tahun ini tidak ada lagi orang musyrik yang akan berangkat haji (HR Bukhari).

Abu Thalhah mengatakan, semua yang dilakukannya adalah karena Nabi ingin mengamalkan perbedaan dengan tradisi musyrik selama haji, serta mengikuti jejak Nabi Ibrahim dalam berbagai hukum haji. Ini mencapai puncaknya ketika dia berkata kepada umat Islam tentang umat Islam, "Ajaran kami berbeda dengan ajaran mereka." (HR Baihaqi).

Pada saat khotbah di lapangan Arafah, Nabi menyatakan kebebasan dari tindakan mereka dengan kata-katanya. “Kau tahu, aku telah membuang semua yang berhubungan dengan kebodohan di bawah telapak kakiku. Aku juga telah membebaskan darah kebodohan. Padahal, hutang darah yang pertama kali aku bebaskan dari kelompok kami adalah darah Ibnu Rabiah bin Harits. Dia pertama kali diasuh oleh suku Bani Saad, kemudian dibunuh oleh suku Hudzail. Jahiliyah dibebaskan. Riba yang pertama saya bebaskan di antara kami adalah riba Abbas bin Abdul Muthalib. Sesungguhnya semua riba semacam itu telah dibebaskan. (HR Muslim)

Penjelasan:

maaf kalo salah

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rahmadkn61 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 03 Mar 23