Berikut ini adalah pertanyaan dari krnimega pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
1. Untuk menentukan ketepatan dan kepastian kesimpulan yang dihasilkan harus mengikuti aturan rumusan silogisme. Berdasarkan konotasi term dalam silogisme kategori, jelaskan tentang prinsip persamaan dan prinsip perbedaan tersebut. Jelaskan tiga prinsip dasar penyimpulan yang termasukdalam prinsip konotasi term beserta bentuk rumusan simbolik silogismenya. Berikan contohnya!
2. Sorites merupakan silogisme tidak beraturan, Jelaskan dua macam sorites yang Anda ketahui dan
jelaskan juga perbedaan sorites dengan epikrema!
3. Dalam silogisme beraturan dengan memperhatikan kedudukan term pembanding premis pertama
maupun premis kedua, silogisme kategori dapat dibedakan menjadi empat pola. Perhatikan pada tabel
bagan silogisme kategori yang menunjukkan hubungan antara dua premis, premis mayor (premis
pertama), dan premis minor (premis kedua), kesimpulannya adalah pertemuan antara keduanya, yakni
premis pertama dan premis kedua.
Silogisme Kategori
Premis pertama
A = B A ⊂ B
Premis
kedua
B = C 1) …?... 3) …?...
B ∅ C 2) …?... 4) …?...
Berdasarkan tabel bagan silogisme kategori di atas :
a. Uraikan pemahaman Anda mengenai silogisme pre-sub dan bagaimanakah bentuk umum rumusan
simbolik silogisme presub beserta contohnya!
b. Lengkapi tabel tersebut dan jelaskan kesimpulan yang diperoleh untuk tabel bagan silogisme
kategori berdasarkan rumusan pada poin a, serta berikan contohnya!
READY REFERENSI WA 0896-5500-5000
READY JUGA MATKUL LAINNYA ^_^.
2. Sorites merupakan silogisme tidak beraturan, Jelaskan dua macam sorites yang Anda ketahui dan
jelaskan juga perbedaan sorites dengan epikrema!
3. Dalam silogisme beraturan dengan memperhatikan kedudukan term pembanding premis pertama
maupun premis kedua, silogisme kategori dapat dibedakan menjadi empat pola. Perhatikan pada tabel
bagan silogisme kategori yang menunjukkan hubungan antara dua premis, premis mayor (premis
pertama), dan premis minor (premis kedua), kesimpulannya adalah pertemuan antara keduanya, yakni
premis pertama dan premis kedua.
Silogisme Kategori
Premis pertama
A = B A ⊂ B
Premis
kedua
B = C 1) …?... 3) …?...
B ∅ C 2) …?... 4) …?...
Berdasarkan tabel bagan silogisme kategori di atas :
a. Uraikan pemahaman Anda mengenai silogisme pre-sub dan bagaimanakah bentuk umum rumusan
simbolik silogisme presub beserta contohnya!
b. Lengkapi tabel tersebut dan jelaskan kesimpulan yang diperoleh untuk tabel bagan silogisme
kategori berdasarkan rumusan pada poin a, serta berikan contohnya!
READY REFERENSI WA 0896-5500-5000
READY JUGA MATKUL LAINNYA ^_^.
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Berikut jawaban soal-soal di atas mengenai silogisme dan sorites:
- Prinsip persamaan dan prinsip perbedaan merupakan dua konotasi term dalam konteks silogisme kategori. Prinsip persamaan menyatakan bahwa jika dua term memiliki satu atau lebih konotasi yang sama, maka mereka bisa saling dikaitkan. Contoh: "Semua manusia adalah makhluk berpikir"dan"Socrates adalah manusia", maka bisa disimpulkan bahwa "Socrates adalah makhluk berpikir". Prinsip perbedaan menyatakan bahwa jika ada satu atau lebih konotasi yang hanya dimiliki oleh salah satu term, maka tidak bisa dibuat kesimpulan langsung. Contoh:"Semua manusia adalah makhluk berpikir"dan"Socrates adalah makhluk berpikir",tak bisa disimpulkan bahwa"Socrates adalah manusia" sebab ada kemungkinan makhluk lain juga mampu berpikir.
- Sorites berurutan dimakbai sebagai serangkaian premis yang saling berkaitan langsung. Contoh: "Jika A maka B, jika B maka C, jika C maka D". Sorites alternatif adalah serangkaian premis yang saling terkait secara alternatif, conoth: "Jika A maka B, jika tidak A maka C, jika B maka D, jika tidak B maka E". Perbedaan sorites dengan epikrema adalah bahwa sorites merupakan serangkaian premis yang membentuk rangkaian argumentasi. Adapun epikrema merupakan pernyataan tambahan yang diberikan di antara premis dan kesimpulan guna memperkuat atau menjelaskan kesimpulan yang dihasilkan pada sebuah silogisme.
Pembahasan
Adapun 3 prinsip dasar penyimpulan yang dikategorikan ke dalam prinsip konotasi term antara lain sbagai berikut:
- Prinsip identitas. Ini terjadi apabia 2 term memiliki identitas yang sama, maka semua atribut yang berlaku untuk salah satu term juga berlaku untuk term lainnya. Rumusan simboliknya: A = B, A memiliki atribut X, maka B juga memiliki atribut X.
- Prinsip kontradiksi. Terjadi apabila 2 term punya identitas yang beda, maka atribut yang berlaku untuk salah satu term tak berlaku untuk term lainnya. Rumusan simboliknya adalah: A ≠ B, A memiliki atribut X, maka B tidak memiliki atribut X.
- Prinsip penghapusan. Apabila suatu atribut berlaku untuk semua anggota suatu kategori, maka atribut tersebut bisa dihilangkan pada bagian kesimpulan. Rumusan simboliknya adalah: Semua A adalah B, A memiliki atribut X, maka B memiliki atribut X.
Soal nomor 3 tak bisa dijawab sebab penyajian tabel tak sesuatu format seharusnya sehingga data tak bisa dicermati dengan baik.
Pelajari Lebih Lanjut
- Materi tentang law of syllogism dan logika yomemimo.com/tugas/36259249
#BelajarBersamaBrainly
#SPJ1
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh varlord dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 22 Aug 23