Riya adalah salah satu penyakit hati dalam ajaran Islam yang harus dihindari. Perilaku riya dapat dihentikan atau setidaknya dihindari dengan tidak menunjukkan harta dan status sosial maupun amalan baik dan ibadah kita ke publik, orang lain maupun media sosial.

Pembahasan

Riya adalah sebuah sikap yang tidak ikhlas, dan tulus dalam beribadah kepada Allah SWT dan berbuat baik kepada sesama. Seseorang yang riya tidak melakukan hal-hal diatas bukan murni karena Allah, melainkan sebagai upaya untuk mendapatkan pujian dari orang lain, atau sebuah citra yang baik dari publik. Sikap tersebut berkaitan dengan sikap pamer dan berpotensi memunculkan arogansi maupun sikap sombong. Di era modern yang lekat dengan kebiasaan memposting sesuatu di media sosial agar menjadi viral dan mendapatkan justifikasi atau sekedar pujian dari orang lain atas tindakannya atau bahkan berbuat baik dengan harapan menciptakan citra diri yang tinggi sehingga bisa memberi keuntungan sehingga muncul istilah 'merendah untuk meninggi', perilaku riya seakan kian jamak dilakukan tanpa disadari.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghindari riya yaitu:

• Berniat dengan tulus dan ikhlas.
• Selalu ingat akan Allah SWT yang selalu melihat kita dimana saja.
• Tidak menunjukkan diri kepada siapapun saat beribadah, berbuat baik atau apapun keberhasilan dan kesuksesan kita, termasuk harta dan tahta. Jika perlu, buatlah citra diri yang tidak menonjol, biasa-biasa saja di depan publik.
• Bergaya hidup sederhana, bahkan ketika kita mampu dan menjadi kaya sekalipun.

Dua hal dibawah adalah yang paling sulit dilakukan karena kompleksitas sekaligus kedangkalan masyarakat modern yang sangat menjunjung tinggi gaya hidup mewah atau mengimpikan kekayaan demi sebuah 'identitas' dan anggapan positif di masyarakat modern.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang riya pada link berikut ini

yomemimo.com/tugas/2339680

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1