Jawaban:

Sejarah tafsir Al Qur'an dimulai dari masa Nabi Muhammad Saw. Pada masa itu, para sahabat Nabi Muhammad Saw menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an berdasarkan pengalaman dan pemahaman mereka yang didapat dari Nabi Muhammad Saw sendiri. Setelah kematian Nabi Muhammad Saw, para sahabat melanjutkan tradisi ini dan menyampaikan tafsir mereka kepada generasi berikutnya.

Pada periode klasik (abad ke-3 H/9 M sampai ke-9 H/15 M), para ulama menulis tafsir Al Qur'an yang lebih terperinci dan sistematis. Beberapa di antaranya menjadi klasik dan masih digunakan sampai sekarang, seperti Tafsir al-Tabari, Tafsir al-Qurtubi, dan Tafsir ibn Kathir.

Pada periode modern (abad ke-19 dan ke-20), para ulama dan intelektual Muslim mulai menulis tafsir Al Qur'an dengan pendekatan yang lebih kritis dan historis. Beberapa di antaranya mencoba untuk mengevaluasi tradisi tafsir klasik dan mengkaji Al Qur'an dalam konteks sosial, politik, dan budaya masa kini. Beberapa tafsir modern yang terkenal adalah Tafsir al-Maududi, Tafsir al-Fazlur Rahman, dan Tafsir al-Baidawi.