Jawaban:

Siddhartha Gautama, yang kemudian menjadi Buddha, adalah seorang prince dari kerajaan Shakya di India yang lahir sekitar abad ke-6 SM. Sebelum bertemu dengan Raja Bimbisara, Siddhartha Gautama telah mengalami beberapa pengalaman yang mengubah hidupnya dan membawanya ke jalan spiritualitas. Pertama, ia melihat tiga kejadian yang disebut "tiga penglihatan": pertama, ia melihat seorang tua yang tua; kedua, ia melihat seorang sakit yang sakit; dan ketiga, ia melihat seorang mayat. Ketiga penglihatan ini membuat Siddhartha menyadari bahwa kematian dan penyakit adalah bagian alami dari kehidupan, dan bahwa semua orang akan mengalami kedua hal tersebut suatu saat.

Kemudian, Siddhartha melihat seorang sadhu atau biksu yang sangat tenang dan damai, yang memberinya inspirasi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang kehidupan, kematian, dan bagaimana menemukan kebahagiaan yang abadi. Ini membawanya ke jalan spiritualitas dan menyebabkan dia meninggalkan keluarganya dan kehidupan mewah sebagai seorang prince untuk menjadi seorang biksu.

Setelah meninggalkan keluarganya, Siddhartha Gautama mengalami berbagai macam pengalaman dan mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan spiritualnya dengan berkelana dan belajar dari berbagai guru spiritual. Namun, dia tidak merasa puas dengan apa yang telah dia pelajari dan akhirnya memutuskan untuk meninggalkan semua guru yang pernah dia ikuti dan menemukan jawaban sendiri melalui meditasi dan refleksi.

Setelah berbulan-bulan melakukan meditasi intensif, Siddhartha Gautama akhirnya mencapai "pencerahan" atau "bodhi", yang merupakan pemahaman penuh tentang kebenaran spiritual dan bagaimana mencapai kebahagiaan abadi. Setelah itu, dia kembali ke daerah asalnya di India dan mulai mengajarkan apa yang dia pelajari kepada orang lain, yang akhirnya menyebabkan dia dikenal sebagai Buddha. Kemudian, dia bertemu dengan Raja Bimbisara, yang kemudian menjadi seorang pengikut setia Buddha dan membantu menyebarkan ajaran-ajaran Buddha ke seluruh wilayah India.