Sikap Gereja terhadap agama non-Kristiani dan kepercayaan lain dapat beragam tergantung pada denominasi dan pandangan individual. Namun, secara umum, ada beberapa sikap yang sering diadopsi oleh Gereja:

1. Menghormati Kebebasan Beragama: Gereja sering mendorong penghormatan terhadap kebebasan beragama dan keyakinan individu. Ini berarti mengakui hak setiap orang untuk memilih dan menjalankan agama atau kepercayaan mereka sendiri tanpa dipaksa atau diintervensi.

2. Dialog Antar Agama: Gereja mungkin mendorong dialog dan kerja sama antara agama-agama yang berbeda. Melalui dialog, tujuannya adalah memahami dan menghormati perbedaan keyakinan serta mencari titik-titik persamaan yang dapat memperkuat kerjasama dalam mencapai tujuan kemanusiaan bersama.

3. Mengajarkan Nilai-Nilai Universal: Gereja sering mengajarkan nilai-nilai universal seperti kasih, keadilan, pengampunan, dan toleransi. Ini berlaku baik bagi anggota Gereja maupun bagi mereka yang menganut agama lain atau kepercayaan lain. Nilai-nilai ini bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, kerukunan, dan penghormatan terhadap semua orang.

4. Misi dan Penginjilan: Gereja juga memiliki misi untuk membagikan ajaran dan pesan iman Kristen kepada semua orang. Namun, ini tidak selalu berarti mengeksploitasi atau memaksakan keyakinan pada orang lain. Pendekatan penginjilan dapat beragam, dari pengajaran yang penuh kasih dan menghormati pilihan individu hingga pengamalan yang lebih aktif dalam menyebarkan iman Kristen.

Sikap-sikap di atas adalah gambaran umum, namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu dan Gereja mungkin memiliki sudut pandang dan pendekatan yang berbeda dalam memandang agama non-Kristiani dan kepercayaan lain.