Nilai yang terkandung dalam novel sejarah pangeran diponegoro

Berikut ini adalah pertanyaan dari sukmaayu7960 pada mata pelajaran Ujian Nasional untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Nilai yang terkandung dalam novel sejarah pangeran diponegoro

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Nilai Moral: Tokoh seperti Patih Danurejo II dan Jan Willlem Van Rijnst, keduanya adalah tokoh yang sangat oportunis, plin-plan, licik dan tidak memiliki prinsip hidup. Mereka berdua merupakan sosok-sosok antagonis yang mencla-mencle yang menjalani kehidupannya dengan penuh kepura-puraan. Semua itu adalah cara untuk menggapai cita-cita mereka masing-masing. Orang-orang seperti itu akan selalu ada, mereka tidak memiliki rasa setia kawan maupun prinsip hidup. Mereka hanya memuja kesenangan belaka. Setelah membaca sekelumit potongan novel tersebut, kita mendapat pesan moral, jangan jadi seperti mereka.

2. Nilai Budaya: Nilai kebudayaan dalam novel Pangeran Diponegoro terlihat melalui beberapa kalimat di antaranya penggunaan kata-kata bahasa jawa seperti, sugeng, tolek, wisesa ruhani dll. Kemudian, disebutkan juga kelebihan bangsa Jawa yang peka terhadap suara hati. Lalu, penyebutan kata Wayang dan macapat yang merupakan budaya jawa.

3. Nilai Sosial: Nilai sosial bisa kita temukan dalam kutipan novel pangeran Dipongero yakni ketika terjadi interaksi di antara dua orang dengan latar belakang bangsa dan budaya yang berbeda, melakukan pertemuan dan dialog.

4. Nilai Ketuhanan/ Religi: Nilai ketuhanan adalah dimunculkannya latar belakang agama Jan Willem Van Rijnst yaitu Katolik dan Protestan. Selain itu disebut juga agama Hindu Buddha dan Islam.

Penjelasan:

kutipan 1 :

"tuan," kata danurejo 11,menundukkan kepala untuk menunjukkan sikap rendah hati, tapi dengan meninggikan rasa percaya diri dalam niat hati untuk menghasut. "barangkali Tuan akan menganggap enteng perkara ini. Tapi, sebaiknya Tuan ketahui- sebab maaf, tuan masih baru di- sini bahwa kami, bangsa Jawa, sangat peka terhadap Suara Hati, yaitu perasaan dalam tubuh Insani yang sekaligus menjadi Wisesa ruhani."

Nilai Budaya dalam kutipan diatas adalah bangsa Jawa sangat peka dengan suara hatinya.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh novichalanggam dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 22 Dec 22